Dark/Light Mode

Tertabrak Wahana Hias Di Festival Hakata Gion Yamakasa, Pria Jepang Meninggal

Minggu, 16 Juli 2023 06:42 WIB
Ilustrasi Festival Hakata Gion Yamakasa (Foto: JNTO)
Ilustrasi Festival Hakata Gion Yamakasa (Foto: JNTO)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seorang pria dilaporkan meninggal dunia, setelah ditabrak yamakasa, wahana hias seberat 1 ton berdekorasi rumit, dalam puncak festival tahunan Hakata Gion Yamakasa di Fukuoka, Sabtu (15/7).

Pria bernama Toshimi Akiyoshi (57) itu terluka parah, di tengah event Oiyama, yang merupakan puncak acara festival tersebut. 

Dalam acara puncak Hakata Gion Yamakasa, para pria berbusana tradisional Jepang berlomba melewati jalanan Hakata, sambil mengusung wahana hias.

Menurut keterangan petugas festival, Akiyoshi adalah salah satu pembawa kendaraan hias.

“Sabtu (15/7) pukul 05.05 pagi, ada permintaan ambulans via telepon, untuk seorang pria yang dilaporkan terjatuh di jalan di Hakata Ward. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit, namun meninggal sekitar pukul 7 pagi,” kata polisi, seperti dikutip Japan Today.

Sementara itu, asosiasi yang mempromosikan Hakata Gion Yamakasa Festival menyebut, insiden meninggal dunia ini adalah kejadian pertama, sepanjang penyelenggaraan festival yang berusia lebih dari 780 tahun.

Baca juga : Tertimbun Longsor, 3 Warga Pronojiwo Lumajang Meninggal

Tahun ini, pertama kalinya dalam empat tahun, acara puncak Oiyama diadakan tanpa batasan jumlah penonton. Karena aturan Covid-19 sudah dicabut.

Sebelum pandemi, festival musim panas ini mampu menarik 3 juta pengunjung.

Hakata Gion Yamakasa

Mengutip Japan Travel, Hakata Gion Yamakasa adalah salah satu festival paling menarik di Jepang, yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.

Acara yang berpusat di sekitar Kuil Shinto Kushida-jinja ini diikuti beberapa tim. Mereka mengarak wahana hias yamakasa seberat 1 ton, yang dihias dengan semarak.

Wahana setinggi lebih dari 10 meter, yang dihiasi dengan dekor warna-warni itu, disebut kazariyamakasa. Wahana ini dipajang di sekitar Kota Fukuoka, sejak tanggal 1 Juli.

Yang diarak di festival, namanya kakiyamakasa. Mulai 10 Juli, kakiyamasa diarak mengelilingi kota.

Baca juga : Ganjar Muda Padjajaran Wariskan Hutan Di Kawasan Jatiwangi Majalengka

Puncak festival ini adalah acara lomba utama, yang disebut Oiyama, pada tanggal 15 Juli. Tepat pukul 04.59, lomba dimulai. Ditandai dengan pukulan genderang. Wahana hias pertama akan melaju sepanjang lima kilometer.

Tim tercepat memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk menyelesaikan rutenya. Kemenangan tim dinilai dari kecepatan serta gaya mereka. Para peserta harus terlihat anggun dan heroik, saat berlari memikul wahana hias di atas bahu mereka.

Sekitar 30 pelari memikul wahana hias berbarengan, sementara yang lainnya berlarian di depan, di belakang, atau di sisinya.

Dua pengendara dai-agari berada di atas wahana (satu orang menghadap ke depan, lainnya menghadap ke belakang) dan mengarahkan para pembawa wahana.

Menggunakan baton merah yang dikenal dengan teppou, dai-agari menunjuk peserta yang harus bergantian dengan peserta baru.

Wahana ini cukup berat bagi para pemikulnya. Pelari terkuat pun biasanya tak dapat bertahan lebih dari 3 atau 4 menit, sebelum akhirnya berganti posisi dengan pelari yang sudah beristirahat.

Sejarah Festival

Baca juga : Dikritik Karena Blusukan Di Jakarta, Ganjar Banyak Yang Belain

Sejarah festival ini dapat ditelusuri, hingga  800 tahun lalu. Mengenang jasa pendeta Buddha bernama Shoichi Kokushi.

Pada saat itu, sebuah penyakit mewabah di seluruh kota dan Kokushi. Demi mencegah penyebaran penyakit, pendeta Shoichi diarak di atas tandu. Dia berdoa dan memercikkan air suci, sambil berkeliling kota.

Upacara keagamaan ini diselenggarakan setiap tahun oleh masyarakat Hakata, untuk mencegah penyakit itu datang kembali.

Perlahan, upacara ini berkembang menjadi Festival Yamakasa, yang dapat kita saksikan hingga hari ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.