Dark/Light Mode

Catatan Perjalanan Ke Negeri Singa Seri 4

PLTS Tengeh, Panen Tenaga Surya Di Atas Waduk Sumber Air Bersih

Jumat, 21 Juli 2023 07:50 WIB
(Foto: Marula Sardi/Rakyat Merdeka)
(Foto: Marula Sardi/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama lima hari, dari 3-7 Juli, wartawan Rakyat Merdeka Marula Sardi mengikuti Indonesia Journalists Visit Programme ke 20 yang diselenggarakan Pemerintah Singapura. Berikut catatan perjalanannya:

Singapura terus berinovasi untuk mendapatkan pasokan listrik yang lebih sustainable dan bersih demi mencapai net zero emissions pada 2050. Karena itu, mengembangkan sumber energi alternatif menjadi sangat penting, mengingat 95 persen listrik Singapura dihasilkan dari gas alam impor.

Baca juga : Meet The People, Sesi Warga Singapura Curhat Ke Parlemen

Energi matahari tetap menjadi sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan bagi Singapura dalam hal pembangkit listrik. Saat ini, Singapura mulai memanen energi matahari dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Waduk Tengeh, bagian barat daya Singapura.

Jumat (7/7), matahari tengah terik-teriknya. Suhu di Singapura saat ini sekitar 33 derajat celcius. Kami diagendakan mengunjungi PLTS Terapung Tengeh yang letaknya dekat dengan jembatan yang menghubungkan Singapura dan Malaysia.

Baca juga : Enabling Village, Desa Inklusif Yang Memampukan Difabel

Tiba di lokasi, kami disambut sejumlah operator yang berseragam hijau di gedung 1 lantai. Saat masuk ke lobi, sudah disiapkan sejumlah kursi dan televisi layar besar untuk presentasi. Di sudut ruang itu ada sepasang solar panel lengkap dengan pelampungnya.

PLTS Terapung Tengah ini dibangun dan dioperasikan oleh Sembcorp Industries, salah satu perusahaan di bawah payung Temasek Holdings, BUMN-nya Singapura. Pembangunannya dimulai di masa pandemi (Agustus 2020) dan rampung hanya dalam waktu 11 bulan atau pada Juli 2021.

Baca juga : Sowan Ke Nas Daily Singapura

PLTS terapung ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia, dengan total kapasitas 60 megawatt peak (MWp) yang cukup untuk mengaliri 16.000 rumah empat kamar standar Singapore Housing Board, dan mengurangi 32 kiloton emisi karbon (CO2) per tahun. Singapura menargetkan untuk bisa membangun pembangkit listrik dengan total energi mencapai 2 gigawatt pada 2030 atau mampu memenuhi 3 persen kebutuhan listrik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.