Dark/Light Mode

Catatan Perjalanan Ke Negeri Singa (Seri 2)

Enabling Village, Desa Inklusif Yang Memampukan Difabel

Selasa, 18 Juli 2023 08:00 WIB
Head Curriculum Development Enabling Academy, Faisal Mohammed Ali. (Foto: Marula Sardi/Rakyat Merdeka)
Head Curriculum Development Enabling Academy, Faisal Mohammed Ali. (Foto: Marula Sardi/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama lima hari, dari 3-7 Juli, wartawan Rakyat Merdeka Marula Sardi mengikuti Indonesia Journalists Visit Programme ke 20 yang diselenggarakan Pemerintah Singapura. Berikut catatan perjalanannya:

Pemerintah Singapura berupaya membangun negara yang inklusif bagi semua kalangan. Baik itu ras, bahasa, strata ekonomi, kalangan orang tua dan penyandang disabilitas. Khusus, untuk penyandang disabilitas, Pemerintah Singapura membangun Enabling Village.

Baca juga : Sowan Ke Nas Daily Singapura

Selasa (4/7) siang, sinar matahari sedang terik-teriknya. Suhu di Singapura tercatat 33 derajat celcius. Saya dan rombongan dijadwalkan mengunjungi Enabling Village. Karena tidak ada briefing atau bocoran, kami jadi menebak-nebak. Ke desa apa yang akan kami kunjungi. Memang ada desa di tengah-tengah Singapura?

Namun, setelah beberapa menit perjalanan kami pun tiba. Kami masuk ke pintu gerbang dengan desain modern. Kemudian di tembok pagar ada tulisan Enabling Village. Saya dan rombongan disambut beberapa orang, salah satunya Faisal Mohammed Ali, Head Curriculum Development Enabling Academy.

Baca juga : Catat Yuk! Mulai 3 Juni, Perjalanan Kereta Panoramic Dilakukan Tiap Hari

“Selamat datang di Enabling Village, di sini adalah rumah bagi para penyandang disabilitas,” ujarnya.

Faizal yang berpenampilan santai dan bawaan jenaka membawa kali keliling ‘desa’. Dia mewanti-wanti kami, hanya boleh mengambil foto fasilitas tetapi tidak boleh memfoto orang-orang tanpa izin.

Baca juga : Rumah Inovasi & Teknologi Iran

Setelah peringatan itu, Faizal menuturkan, Enabling Village merupakan inisiatif dari Kementerian Pembangunan Sosial dan Keluarga Singapura beserta dan SG Enable. Dulunya, fasilitas ini merupakan area sekolah.

Bangunan ini didesain untuk bisa diakses oleh siapapun. Tidak hanya para penyandang disabilitas. Di area ini juga disediakan bangunan yang disebut sarang untuk bisa dimanfaatkan oleh pengunjung sebagai tempat berkumpul.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.