Dark/Light Mode

Cita-citanya Jadi Pelaut, Eh Malah Jadi Diplomat

Kamis, 24 Agustus 2023 06:50 WIB
Dubes Djauhari Oratmangun dan istri Elsiwi Handayani Oratmangun bersiap memotong tumpeng. Foto-foto: KartikaSari/RakyatMerdeka/KBRIBeijing
Dubes Djauhari Oratmangun dan istri Elsiwi Handayani Oratmangun bersiap memotong tumpeng. Foto-foto: KartikaSari/RakyatMerdeka/KBRIBeijing

RM.id  Rakyat Merdeka - pak Djo panggilan akrab Dubes Djauhari Oratmangun, mu­lai bertugas di Beijing sejak Februari 2018. Diplomat senior ini termasuk salah satu Dubes yang bertugas lama dan diper­caya oleh Pemerintahan Jokowi. Djauhari juga dikenal sebagai dubes yang gaul dan amat komu­nikatif. Gaya bicaranya sangat cair dan cepat akrab dengan banyak orang.

Menjadi dubes adalah cita-citanya sejak kecil. Djauhari la­hir di desa Beo, Sulawesi Utara, 66 tahun lalu. Saat sekolah, dia terinspirasi oleh tulisan-tulisan seorang wartawan senior Kom­pas, bernama Threes Aloysia Santosa atau dikenal dengan nama Threes Nio, yang ber­tugas di New York, Amerika Serikat (AS) sekitar tahun 1960-1970an.

Threes Nio dikenal sebagai wartawan yang ulet, keras, tidak mudah menyerah serta disiplin. Menurut mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja, Threes Nio layak dijadikan panutan wartawan Indonesia. Threes wafat pada Desember 1990 di New York sepulang meliput konferensi GATT di Brussles, Belgia, karena serangan jantung.

Baca juga : Pertamina Perkuat Kerja Sama Strategis Di Mozambik

Bisa diceritakan, apa saja suka dan duka menjadi dip­lomat?

Menjadi diplomat adalah passion saya. Sejak kecil saya bercita-cita ingin ke luar negeri. Awalnya saya ingin jadi pelaut, seperti kebanyakan cita-cita orang Ambon. Pernah juga ingin jadi petinju. Eh malah jadi diplomat.

Sukanya menjadi diplomat itu, saya memiliki energi positif da­lam cara pandang atau melihat segala persoalan. Sedangkan dukanya, sepertinya nggak ada, hahahaha…

Baca juga : Ekonomi Desanya Jadi Maju, Warga Jayasari Dukung Investasi Jayabaya

Banyak orang Ambon yang suaranya bagus. Kenapa Ba­pak nggak jadi penyanyi?

Nah, kalau jadi penyanyi saya nggak bisa. Suara saya cempreng. Adik saya yang pin­tar menyanyi, makanya dia jadi penyanyi dan pelaut.

Ayah saya seorang guru. Pesan ayah saat itu, kalau saya mau ke luar negeri, jadilah diplomat. Dan, masuk sekolah diplomat di Yogyakarta. Saya juga dikasih bacaan-bacaan tentang kehidupan diplomat dan politik luar negeri. Salah satu tulisan yang menginspirasi saya adalah dari wartawan kom­pas bernama Threes Nio. Dia wartawan yang bertu­gas di New York, banyak menulis tentang politik luar negeri dan PBB di tahun 1960-1970an. Saat itu Dubes RI di Amerika Serikat adalah Roeslan Abdul Gani.

Baca juga : Mancing Ikan Di Laut, Wali Kota Dapat Kokain

Saya terkesan dengan tulisan-tulisan Threes Nio itu, sehingga saya sampaikan ke ayah saya. Niat saya untuk menjadi diplo­mat pun semakin mantap. Lalu, saya kuliah di Fakultas Ekonomi UGM dan melanjutkan karier di Kementerian Luar Negeri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.