Dark/Light Mode

Peringatan Hubungan Diplomatik Ke-50

Korea-Indonesia Jajaki Kerja Sama Saling Menguntungkan

Selasa, 19 September 2023 22:26 WIB
Peringatan hubungan diplomatik Indonesia dan Korea yang ke 50 tahun di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta, Senin (19/9). (Foto: Larasati Dyah Utami/RM)
Peringatan hubungan diplomatik Indonesia dan Korea yang ke 50 tahun di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta, Senin (19/9). (Foto: Larasati Dyah Utami/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedutaan Besar Korea di Jakarta menyelenggarakan peringatan hubungan diplomatik Indonesia dan Korea yang ke 50 tahun di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta, Senin (19/9).

Duta Besar Korea untuk Indonesia, Lee Sang-deok mengatakan, hubungan diplomatik antara keduanya sudah dimulai sejak abad 14 dan 15, atau jauh sebelum adanya hubungan diplomatik resmi dua negara.

Sejarah panjang hubungan awal tersebut, kini menjadi landasan berkembangnya hubungan Korea dan Indonesia.

Baca juga : KASI Bikin Kemitraan Korea Selatan-Indonesia Makin Menjanjikan

"Usia 50 tahun adalah usia yang penting, karena usia ini usia yang cukup untuk mematangkan suatu hubungan. Ini menjadi simbol kalau kami sudah memiliki hubungan yang cukup matang untuk terus mendorong kerja sama," kata Lee.

Lee menambahkan, Indonesia juga menjadi negara satu-satunya yang menjalin hubungan 'Special Strategic Partnership' dengan Korea di kawasan Asia Tenggara.

Indonesia merupakan negara pertama yang menjadi tujuan Foreign Direct Investment (FDI) Korea, negara tujuan ekspor manufacturing plant, negara pertama bagi Korea untuk mengembangkan lading minyak dari luar negeri.

Baca juga : Pengguna Platform Penyedia Jasa Menjamur, Pekerja Layak Jadi Mitra

Indonesia juga menjadi negara pertama didirikannya kantor cabang KOICA di luar negeri, mitra pertama yang bersama-sama memproduksi senjata mutakhir general baru.

"Menurut saya, kita harus memenuhi hubungan kedua negara sebagai partnership yang kuat. Untuk 50 tahun kedepannya kita harus terus mendorong kerja sama antara kedua negara," tuturnya.

Indonesia juga menjadi negara yang sedang menjalankan strategi pertumbuhan pan government di setiap bidang, termasuk bahan baku, industri manufaktur, hingga industri 4.0 yang bertujuan untuk menjadi 'negara dan ekonomi terbesar ke-5 di dunia' pada tahun 2045.

Baca juga : Indonesia Jajaki Kerja Sama Bidang Ketenagakerjaan Dengan Oman

Lee menyatakan, hubungan kedua negara juga akan memperluas cakrawala kerja sama ke arah yang saling menguntungkan.

Seperti, di sektor IT, pelayanan, biohealth, perubahan iklim, pengembangan energi baru terbarukan, dan lain sebagainya.

"Presiden Jokowi sudah beberapa kali menyampaikan kepentingannya untuk membuat ekosistem EV (electric vehicle) di Indonesia. Beliau juga menyatakan itu juga tugas utama bagi Indonesia. Menurut saya disini juga sudah banyak perusahaan Korea yang terkait dengan EV, terutama Hyundai, sudah masuk ke Indonesia," tandas Lee.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.