Dark/Light Mode

Serangan Israel Terus Memakan Korban Jiwa

Perayaan Natal Di Betlehem Suram Dan Berselimut Duka

Selasa, 26 Desember 2023 02:57 WIB
Bendera Palestina raksasa dikibarkan di Manger Square, di luar Gereja Kelahiran di Bethlehem, Tepi Barat. Palestina, 24 Desember 2023. (Foto AFP/Hazem Bader)
Bendera Palestina raksasa dikibarkan di Manger Square, di luar Gereja Kelahiran di Bethlehem, Tepi Barat. Palestina, 24 Desember 2023. (Foto AFP/Hazem Bader)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak kurang dari 78 orang tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada malam Natal, 24 Desember 2023. Suasana suram menyelimuti Betlehem, kota yang dirayakan sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus.

Betlehem terletak di Tepi Barat yang saat ini diduduki Israel sejak 1967. Perang Israel-Hamas membuat kota ini sepi dari kerumunan peziarah. Umat Kristen Palestina tidak begitu berminat merayakan Natal tahun ini.

“Banyak orang yang mati demi tanah ini,” kata Nicole Najjar (18), pelajar Palestina.

“Sangat sulit untuk merayakan Natal ketika rakyat sedang sekarat,” imbuhnya.

Baca juga : 24 Tahanan KPK Rayakan Natal Di Rutan, Jalani Ibadah Dan Terima Kunjungan

Tidak ada perayaan Natal seperti biasanya. Sebuah bendera Palestina berukuran besar dikibarkan di pusat kota. Warga setempat juga memasang spanduk bertuliskan “Lonceng Betlehem berbunyi untuk gencatan senjata di Gaza”.

Biasanya, pohon Natal berukuran besar dipasang di Gereja Kelahiran Yesus di Betlehem. Namun kali ini tidak ada. Sebagai bentuk dukungan kepada warga Gaza, warga Betlehem memajang patung Maria dan Yusuf berwarna abu-abu yang ditempatkan di tumpukan puing. Di gedung sebelahnya tergantung spanduk besar bertuliskan: “Hentikan genosida, hentikan pengusiran, cabut blokade di Gaza”.

Para pendeta juga membatalkan perayaan di Betlehem. Para pemimpin Gereja di Yerusalem dan Dewan Kota Betlehem mengambil Keputusan tidak merayakan Natal sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza.

Tepi Barat juga mengalami peningkatan kekerasan sejak dimulainya perang Hamas-Israel pada 7 Oktober lalu. Lebih dari 300 warga setempat dibunuh pasukan maupun pemukim Israel.

Baca juga : Peringati Hari Ibu, Pandawa Lima Rayakan Keberdayaan Perempuan Indonesia

“Kami tidak punya selera merayakan Natal selama perang,” kata Mitri Raheb, pendeta dari Jalur Gaza.

Malam Paling Mematikan Di Jalur Gaza

Serangan Israel ke Palestina telah menewaskan 20.424 orang. Sebagian besar korban tewas perempuan dan anak-anak. Penduduk lokal dan media Palestina mengatakan, Israel meningkatkan serangan udara dan darat terhadap al-Bureij di Gaza tengah.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qidra mengatakan, serangan udara Israel menewaskan sekitar 78 orang pada Malam Natal. Ini menjadi salah satu malam paling mematikan di Jalur Gaza.

Paus Fransiskus memimpin Misa Natal Hawa di Basilika Santo Petrus, Vatikan, 24 Desember 2023, malam. Dia membuka perayaan Natal di seluruh dunia dengan seruan perdamaian, seiring perang yang masih berkecamuk di Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina.

Baca juga : Kapolri Dan Kapolda Metro Jaya Pastikan Natal 2023 Aman Dan Kondusif

“Malam ini, hati kita berada di Betlehem. Pangeran Perdamaian sekali lagi ditolak oleh logika perang yang sia-sia, bahkan hingga hari ini menghalanginya untuk menemukan ruang di dunia,” kata Paus Fransiskus, yang menyesal perang masih terjadi.

Misa malam Natal itu dihadiri 6.500 orang di Basilika Santo Petrus. Paus berusia 87 tahun itu mengatakan, pesan Natal yang sebenarnya adalah perdamaian dan cinta. Dia juga mendesak masyarakat tidak terobsesi dengan kesuksesan duniawi dan penyembahan konsumerisme. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.