Dark/Light Mode

Setelah Masa Covid Penuh Derita

WHO: Dunia Perlu Siapkan Diri Untuk Pandemi Di Masa Depan

Selasa, 26 Desember 2023 23:45 WIB
Setelah Masa Covid Penuh Derita WHO: Dunia Perlu Siapkan Diri Untuk Pandemi Di Masa Depan

RM.id  Rakyat Merdeka - Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan, dunia perlu mempersiapkan diri dengan baik untuk pandemi di masa depan, setelah menjalani tiga tahun "krisis, rasa sakit dan kehilangan" akibat Covid-19.

Dalam pesan akhir tahunnya, Tedros mengatakan, 2023 adalah titik balik dalam memerangi tantangan kesehatan utama, sekaligus penderitaan yang luar biasa. Namun, dapat dihindari.

Tedros juga menyerukan upaya bantuan untuk Jalur Gaza terus ditingkatkan. Negara-negara didesak menutup kesepakatan pandemi secara monumental,  untuk menutup kesenjangan kesiapan yang terpapar selama pandemi.

Dia menyatakan Covid-19 resmi berakhir sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat internasional, pada Mei 2023.

"Ini menandai titik balik bagi dunia setelah tiga tahun krisis, rasa sakit, dan kehilangan bagi orang-orang di mana-mana," ujar Tedros dalam pesan video.

Baca juga : Kaesang Minta Dukungan Warga Palangka Raya Untuk Gibran Di Pilpres 2024

"Saya senang, hidup terlihat kembali normal," imbuhnya. 

Setelah 10 bulan, WHO juga mencabut keadaan darurat serupa pada mpox atau cacar monyet pada Mei 2023, dan menyetujui vaksin baru untuk malaria, demam berdarah, dan meningitis.

Sementara Azerbaijan, Belize, dan Tajikistan dinyatakan bebas malaria.

Dampak kesehatan dari perubahan iklim ditampilkan secara mencolok di COP28, konferensi iklim tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Tak kalah penting, Tedros berbicara tentang serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang dinilainya barbar. Serangan ini kemudian dibalas secara bertubi-tubi oleh Israel, sejak tanggal tersebut hingga hari ini.

Baca juga : Ganjar Minta Gen Z Perkuat Literasi Digital Untuk Masa Depan IKN

Menurut penghitungan AFP berdasarkan angka Israel, serangan Hamas ke Israel telah mengakibatkan 1.240 orang tewas, dan 240 disandera. Mayoritas korban adalah warga sipil. Sebanyak 129 sandera, dilaporkan tetap berada di dalam Gaza hingga saat ini.

Serangan Israel lewat pemboman udara yang luas dan invasi darat telah menewaskan 20.915 orang.

"Upaya bantuan belum mendekati untuk memenuhi kebutuhan orang-orang di Gaza," kata Tedros, menggarisbawahi seruan WHO untuk gencatan senjata segera.

Pria asal Ethiopia ini juga menyoal tentangs kebngkitan kolera, dengan rekor jumlah wabah 40-plus di seluruh dunia. Ini sangat memprihatinkan", tambahnya.

 Saat dia menutup tahun ke-75 WHO, Dr Tedros mengatakan bahwa dalam hal kesiapsiagaan dan tanggap darurat, kesenjangan tetap ada dalam kesiapan dunia untuk mencegah pandemi berikutnya.

Baca juga : DPR Apresiasi Lahan Rawa Mineral Optimal Digunakan

"Tahun 2024 menawarkan kesempatan unik untuk mengatasi kesenjangan ini," katanya, dengan negara-negara yang menegosiasikan perjanjian global pertama tentang ancaman pandemi.

"Kesepakatan pandemi sedang dirancang untuk menjembatani kesenjangan dalam kolaborasi global, kerja sama dan kesetaraan," kata Dr Tedros.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.