Dark/Light Mode

Korut Tabuh Genderang Perang

Korsel Siaga I, Geber Latihan Bertempur

Jumat, 29 Desember 2023 04:40 WIB
Korut Tabuh Genderang Perang Korsel Siaga I, Geber Latihan Bertempur

RM.id  Rakyat Merdeka - Situasi di Semenanjung Korea makin panas. Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, memerintahkan seluruh anggota Partai Komunis mempercepat persiapan perang.

Seluruh pabrik pembuatan senjata, termasuk senjata nuklir dan gas pun mempercepat produksi mereka. Perintah Kim Jong Un itu sepekan setelah mengancam Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Korea Selatan (Korsel), dengan serangan nuklir, jika ada provokasi.

“Kim Jong Un meminta partai untuk mempercepat persiapan perang di berbagai sektor, termasuk senjata nuklir dan pertahanan sipil,” bunyi laporan Kantor Berita Korut, KCNA, Kamis (28/12/2023).

Baca juga : Buntut iPad Yang Diduga Hilang, Rosalia Indah Tingkatkan Keamanan

Dalam pertemuan akhir tahun Partai Buruh Korut, di Pyongyang, Kamis (28/12/2023), Kim Jong Un juga menekankan, situasi militer di Semenanjung Korea telah menjadi ekstrem, karena konfrontasi Washingyo yang anti-Korut.

Dilansir AFP, Korsel, Jepang, dan AS dalam posisi Siaga I, terus meningkatkan kerja sama pertahanan hingga melakukan serangkaian latihan militer bersama, menyusul uji coba rudal yang makin getol dilakukan Pyongyang.

Awal bulan ini, sebuah kapal selam nuklir AS tiba di Busan, Korsel. AS juga menerbangkan pesawat pengebom jarak jauh, dalam latihan militer bersama Korsel dan Jepang. Korut menilai, latihan militer bersama AS, Korsel, Jepang sebagai bentuk persiapan menyerang negaranya.

Baca juga : TC Di Turki, Shin Tae Yong Mulai Geber Latihan Skuad Garuda

AS-Korsel menggelar latihan militer yang diikuti lebih dari 1.000 personel militer, polisi dan petugas anti huru-hara Korsel. Wali Kota Seoul, Oh Se Hoon menyebut, latihan militer ini sebagai persiapan. Dia mengatakan, Korsel harus belajar dari serangan dadakan Hamas ke Israel, 7 Oktober lalu. Dia mengatakan, peristiwa itu menunjukkan, kapasitas militer yang superior tidak bermakna banyak jika musuh sukses melakukan serangan yang tidak terduga.

Pelatihan militer ini mensimulasikan serangan terhadap fasilitas suplai air minum, stasiun jaringan telepon, koridor bawah tanah jaringan kabel komunikasi dan listrik.

Seoul hanya berjarak 38 kilometer dari perbatasan militer dengan Korut. Dengan kondisi demikian, ibu kota Korsel itu rentan terhadap serangan setiap waktu.

Baca juga : Perludem: MKMK Punya Peran Penting Jaga Keadilan Pemilu

Sebelumnya, negara yang bertetangga itu pernah bertempur di laut dan salah satu pulau milik Korsel dibom Korut. Namun sejak akhir Perang Korea pada 1953, belum pernah ada serangan langsung ke Seoul.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.