Dark/Light Mode

Israel Bunuh Petinggi Hamas, Perang Rawan Meluas Ke Luar Wilayah Gaza

Kamis, 4 Januari 2024 05:43 WIB
Protes Israel: Warga Palestina di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel, protes terhadap pembunuhan pejabat senior Hamas, Saleh al-Arouri, 2 Januari 2024. (Foto Reuters/Mohammed Torokman)
Protes Israel: Warga Palestina di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel, protes terhadap pembunuhan pejabat senior Hamas, Saleh al-Arouri, 2 Januari 2024. (Foto Reuters/Mohammed Torokman)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perang Israel-Hamas berpotensi meluas ke wilayah di luar Gaza. Sebab, tewasnya Wakil Ketua Hamas, Saleh al-Arouri, diyakini bakal menimbulkan gelombang perlawanan baru.

Ratusan warga Palestina di Ramallah dan kota-kota lain yang diduduki Israel, turun ke jalan. Mereka mengutuk pembunuhan Wakil Ketua Hamas, Saleh al-Arouri, sambil meneriakkan menutut balas dendam. “Balas dendam, balas dendam, Qassam!”

Terbunuhnya Saleh al-Arouri meningkatkan potensi risiko perang di Gaza meluas keluar dan menyebar jauh dari wilayah kantong Palestina. Juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari pada Rabu (3/1/2023) mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi serangan apapun, termasuk serangan balasan setelah terbunuhnya Arouri.

Baca juga : Bos BSI Pastikan Layanan Perbankan Optimal Saat Libur Akhir Tahun

Arouri terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak di Beirut, Lebanon, Selasa (2/1/2023). Insiden itu memicu kekhawatiran, perang di Jalur Gaza dapat meluas menjadi konflik regional di wilayah Timur Tengah.

Seorang pejabat keamanan tingkat tinggi di Lebanon mengatakan kepada AFP bahwa Saleh al-Arouri tewas bersama pengawalnya dalam serangan Israel.

Arouri (57) adalah pemimpin politik senior Hamas pertama yang dibunuh sejak Israel melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza. Hamas menyatakan, Arouri dan dua komandan sayap militernya, Brigade Qassam, tewas bersama lima orang lainnya.

Baca juga : Mahfud Ingatkan Pentingnya Persaudaraan Dan Toleransi Dalam Perbedaan

Perdana Menteri (PM) sementara Lebanon Najib Mikati menuding serangan itu sebagai kejahatan baru Israel. Mikati menyebut pembunuhan Araouri sebagai upaya Israel menarik Lebanon ke dalam perang. Mikati juga meminta Kementerian Luar Negerinya untuk mengajukan keluhan ke Dewan Keamanan PBB atas semua pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap kedaulatan Lebanon.

Terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan pembunuhan Arouri tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan. Pembunuhan ini juga memicu Iran berperang melawan penjajah Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di seluruh dunia.

Sebelumnya Israel telah menarik ribuan pasukan dari Gaza. Namun penarikan pasukan itu diduga sebagai strategi baru Zionis menggempur Hamas.

Baca juga : Ini Peringatan Huistra Ke Skuad Borneo FC Selama Liburan

Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas, faksi Palestina yang berkuasa di Gaza. Dalam tiga bulan terakhir, Israel melakukan serangan membabi buta di Gaza, setelah Hamas menyerang Israel dan menyandera 240 orang pada 7 Oktober 2023.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, total korban tewas warga Palestina yang tercatat menjadi 22.185. Sementara itu, 1.200 orang di pihak Israel tewas dalam perang ini. Namun, sejak saat itu, media Israel, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim Israel telah dibunuh kelompok Perlawanan Palestina.

Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza. Yakni 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.