Dark/Light Mode

100 Hari Perang Hamas Lawan Israel

Pendukung Palestina Se-Dunia Turun Ke Jalan

Selasa, 16 Januari 2024 05:38 WIB
Perancang busana Nitsan Zapler dalam unjuk rasa menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza, dan memperingati 100 hari perang Israel-Hamas, di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. (Foto Alexandre Meneghini/Reuters)
Perancang busana Nitsan Zapler dalam unjuk rasa menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza, dan memperingati 100 hari perang Israel-Hamas, di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. (Foto Alexandre Meneghini/Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendukung Palestina di penjuru dunia memperingati 100 hari perang Hamas melawan Israel, yang jatuh pada Minggu, 14 Januari 2024. Aksi pro Palestina berlangsung di Amerika Serikat (AS), Belanda, Israel hingga Indonesia, dengan tuntutan, mendesak dihentikannya perang sesegera mungkin.

Di Israel, ribuan warga menutupi jalanan utama di Tel Aviv, Sabtu (13/1/2024) malam waktu setempat. Mereka menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan pembebasan sandera Israel dari Jalur Gaza. Delapan warga Israel yang diduga ikut aksi tersebut dilaporkan ditangkap polisi.

Tak hanya di Tel Aviv, ratusan orang juga dilaporkan berdemonstrasi di kota Haifa, dengan tuntutan serupa. Para pengunjuk rasa menilai, Netanyahu gagal mengendalikan perang di Gaza.

Pasalnya, sayap bersenjata Hamas Brigade Al-Qassam pada Sabtu (13/1/2024) mengumumkan bahwa mereka hilang kontak dengan kelompok yang menyandera empat warga Israel, yang ditahan di Gaza sejak 2014. Hamas, sebelumnya telah menginginkan negosiasi terkait pembebasan sandera Israel dan penghentian total perang di Jalur Gaza. Namun, tuntutan tersebut berulang kali ditolak pihak Israel.

Baca juga : Awal Tahun Adem! Cuaca Hari Ini Di Tangerang Dominan Mendung, Siang Turun Hujan

Keesokan harinya, aksi massa di Amsterdam, Belanda, mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza, yang sudah menelan korban jiwa melebihi angka 24 ribu. Dilansir media Turki, Anadolu, Minggu (14/1/2024), para pengunjuk rasa berkumpul di Museum Square di Amsterdam dan mendengarkan pidato yang mengkritik dukungan AS, Inggris, dan negara barat lainnya terhadap Israel.

Massa juga menuntut tindakan Mahkamah Internasional dalam gugatan yang diajukan Afrika Selatan atas dugaan genosida Israel di Gaza. Demonstran membawa spanduk bertuliskan ‘Palestina akan bebas dari sungai hingga laut’, ‘Gencatan senjata sekarang’, ‘Hentikan genosida’ dan ‘Genosida sedang terjadi di Palestina’.

Beberapa pengunjuk rasa mengenakan pakaian putih dengan tangan dicat merah, sebagai protes terhadap banyaknya jumlah anak yang terbunuh di Gaza. Mereka kemudian melakukan long march ke Dam Square, titik akhir protes. Massa juga memasang ribuan pasang sepatu anak-anak, serta membacakan nama dan usia mereka.

Di Washington, Amerika Serikat, ribuan pendemo melakukan aksi di depan Gedung Putih, Minggu (14/1/2024). Peserta demo bahkan meninggalkan ratusan boneka bayi, dibalut kain kafan yang dilumuri cat merah. Boneka-boneka ini mewakili bayi-bayi yang tewas akibat serangan brutal pasukan Israel.

Baca juga : Cuaca Hari Ini Di Tangerang Dominan Mendung, Tapi Masih Panas Tidak Hujan

“(Joe) Biden bersembunyi di Gedung Putih dilindungi oleh pagar, polisi militer dan penembak jitu di atap, sementara anak-anak di Gaza yang terkepung tidak terlindungi dari pemboman genosida Israel yang membunuh lima anak setiap jam. Itu berarti sekitar 117 anak dibunuh setiap hari!” tegas pendiri kelompok anti perang, Code Pink, Jodie Evans, dikutip Channel News Asia, Senin (15/1/2024).

Dalam demonstrasi besar-besaran ini, para aktivis Code Pink menggelar 500 boneka bayi berdarah di luar Gedung Putih, mewakili lebih dari 10.000 anak-anak Palestina yang, menurut klaim kelompok tersebut, telah kehilangan nyawa mereka di Gaza karena tindakan militer Israel yang didukung Pemerintah AS.

Para pengunjuk rasa menegaskan, sejak 7 Oktober 2023 perang Israel-Hamas, lebih dari 10.000 anak-anak Palestina terbunuh. Para aktivis menyalahkan Pemerintah AS, khususnya Presiden Biden, atas ketidakpedulian mereka terhadap penderitaan warga Palestina.

Sementara di Indonesia, ratusan demonstran menggelar aksi demo di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Sabtu (13/1/2024). Menurut pantauan ABC NEWS, sejumlah massa berbusana dominan putih memadati kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan sejak pukul 05.30 Waktu Indonesia Barat. Sejumlah massa membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan ‘ceasefire now’.

Baca juga : Hadir Di IDD, Perusahaan Interior Ini Usung Konsep Keindahan Dan Kenyamanan

Pecahnya serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan 23.843 kematian, 60.317 korban luka-luka, kerusakan infrastruktur besar-besaran dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.