Dark/Light Mode

Turki Akhirnya Setujui Swedia Gabung NATO

Rabu, 24 Januari 2024 11:27 WIB
Parlemen Turki saat melakukan pemungutan suara terkait persetujuan Swedia masuk NATO. (Foto: Ali Unal/AP)
Parlemen Turki saat melakukan pemungutan suara terkait persetujuan Swedia masuk NATO. (Foto: Ali Unal/AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Turki akhirnya memberi jalan bagi Swedia untuk bergabung dengan NATO. Pada Selasa (23/1/2024), Parlemen Turki melakukan pemungutan suara dalam meratifikasi negara Nordik itu masuk NATO. Hasilnya, sebanyak 287 suara memberikan persetujuan, 55 suara menolak, dan 4 abstain. 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menandatangani undang-undang tersebut dalam beberapa hari ke depan. 

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson senang betul mengetahui keputusan Turki tersebut. "Hari ini kita selangkah lebih dekat untuk menjadi anggota penuh NATO," cuit Kristersson, di akun media sosial X (dulu bernama Twitter), seperti dilansir BBC, Rabu (24/1/3024).  

Baca juga : TC Di Qatar Berakhir, Indra Sjafri Seleksi Lagi Pemain Timnas U-20

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik keputusan Turki. Ia juga menunggu Hungaria untuk menyelesaikan ratifikasi nasionalnya sesegera mungkin. Hungaria kini menjadi satu-satunya negara anggota NATO yang belum memberikan persetujuan kepada Swedia. 

NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara, adalah organisasi pertahanan dan keamanan di kawasan Atlantik Utara yang meliputi negara-negara Eropa, Amerika Serikat dan Kanada. Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO pada tahun 2022, atau setelah Rusia melakukan serangan ke Ukraina. 

Awalnya, Turki menolak memberikan persetujuan. Pasalnya, Turki menuding Swedia memberikan dukungan terhadap kelompok separatis Kurdi. Seperti 31 negara anggota NATO lainnya, Turki berhak untuk menolak negara-negara baru untuk bergabung dengan kelompok tersebut.

Baca juga : Siti Atikoh Pastikan Ganjar-Mahud Satset Wujudkan Kedaulatan Pangan

Namun Swedia tak menyerah. Menanggapi penolakan Turki itu, Swedia mengeluarkan undang-undang anti-terorisme yang lebih ketat pada bulan Juni 2023. Undang-undang ini melarang negara memberikan bantuan keuangan atau logistik kepada kelompok teroris. Usaha ini rupanya berhasil meluruhkan hati Erdogan.

Sementara, Hungaria sampai saat ini masih menangguhkan permohonan Swedia. Salah satu alasannya karena Swedia kerap mengkritik kebijakan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. 

Pada bulan Maret, juru bicara pemerintah Hungaria Zoltán Kovács menuduh Swedia yang telah berulang kali menyerang Hungaria melalui cara-cara diplomatis dan memanfaatkan pengaruh politiknya untuk mengganggu kepentingan Hungaria.

Baca juga : Jelang Akhir September, Ini Sederet Tayangan Yang Ramaikan TVOne

Meski begitu, sudah ada tanda-tanda kemajuan yang positif dari persoalan kedua negara. Pada Selasa (23/1/2024), Perdana Menteri Hungaria mengundang Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson ke Budapest untuk membahas aksesi ke aliansi pertahanan NATO. Ia menyatakan sudah ada dialog yang lebih intensif yang dapat berkontribusi untuk memperkuat kepercayaan kedua negara. 

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan pertemuan kedua pemimpin untuk berdialog dan terus mendiskusikan berbagai pertanyaan.

Swedia dan Finlandia telah mengumumkan niat mereka untuk bergabung dengan NATO pada Mei 2022. Kedua negara mengumumkan niat mereka beberapa bulan setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Finlandia sudah resmi bergabung pada bulan April 2023.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.