Dark/Light Mode

Trump Dan Biden Pro Israel Dalam Konflik Di Gaza

Golput Di Pilpres AS Berpotensi Melonjak

Kamis, 15 Februari 2024 06:20 WIB
Joe Biden Dan Donald Trump. Foto: Getty Images
Joe Biden Dan Donald Trump. Foto: Getty Images

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pemilih yang tidak akan menggunakan hak suaranya alias golput pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) berpotensi melonjak. Sebab, dua Calon Presiden (Capres) kuat, Donald Trump dan Joe Biden, dipandang, pro Israel dalam menyikapi konflik di Gaza, Palestina.

Di tengah persaingan menuju Pilpres AS November menda­tang, baik Biden maupun Trump tengahmenghadapi beban poli­tik yang besar. Yakni, Trump sedang menghadapi empat tun­tutan pidana.

Satu dari empat orang yang mengidentifikasi dirinya se­bagai anggota Partai Republik dan sekitar setengah pemilih mengambang menyatakan tidak akan memilih Trump jika dinyatakan juri bersalah melakukan kejahatan berat.

Sedangkan Biden kemungkinanbesar akan sulit menggaet suara pemilih dari negara bagian tertentu seperti Michigan, yang terdapat banyak penduduk Mus­lim. Karena kebijakan Biden soal serangan Israel di Gaza, Palestina, mengecewakan.

Baca juga : Buka “Posko” Di Hotel, Terima Tamu “Tuan Putri”

“Michigan bisa menjadi wilayah persaingan yang sangat ketat. Karena para pemilihnya kecewa dengan kebijakan luar negeri Presiden Biden terhadap konflik di Timur Tengah,” terang Professor Ilmu Politik di Tulane University, Brian Brox, yang mengikuti acara Mini Global Town Hall yang diadakan ForeignPolicy Com­munity Indonesia (FPCI), Senin (12/2/2024).

Meski begitu, bukan berarti Trump diuntungkan. Karena, menurut Brox, Trump memi­liki hubungan yang lebih dekat denganPerdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan lebih gigih membela Israel. Sehingga, para pemilih tidak serta-merta akan memilih Trump. Namun jikapara pemilih tidak memberisuara untuk Biden, kondisi ini akan memudahkan Trump unggul di wilayah-wilayah tertentu.

Pemilu AS, ditekankan Brox, sebagian besar sebelumnya ditentukan isu-isu dalam negeri. Banyak warga AS tidak terlalu memikirkan kebijakan luar negeriketika memilih.

Namun isu imigrasi dan konf­lik Timur, saat ini mungkin merupakan pengecualian. “Dengan kenyataan ini, jika tidak mau memilih Trump dan Biden, ke­mungkinan mereka tidak akan memilih siapapun atau golput,” simpul Brox.

Baca juga : Ditawar Lelaki Hidung Belang

Persaingan Biden dengan Trump dalam perebutan kursi menuju Gedung Putih masih berlanjut. Hasil jajak pendapat menunjukkan keduanya saling kejar-kejaran.

Biden, sang petahanan, yang merupakan capres dari kubu Demokrat masih sibuk berupaya mengejar ketertinggalannya dari Trump, kandidat kubu Republik.

Persaingan ini terlihat dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos terbaru yang dipublikasi pada Selasa (13/2/2024).

Menurut jajak pendapat yang berlangsung selama empat hari dan ditutup Senin (12/2/2024), Trump mendapat dukungan dari 37 persen responden. Sementara Biden mendapat 34 persen dukungan. Margin kesalahan survei sebesar 2,9 poin persentase.

Baca juga : KPU Kota Batam Bakal Gelar Pemilu Lanjutan

Hasil survei juga menunjuk­kan, sekitar 10 persen responden mengatakan akan memilih kandidat lain, 12 persen responden tidak akan memilih, dan delapan persen menolak menjawab jajak pendapat nasional yang dilaku­kan secara daring itu. Survei itu diikuti sekitar 1.237 orang dewasa warga negara AS.

Jajak pendapat tersebut di­lakukan beberapa hari setelah jaksa federal Robert Hur merilis laporan yang menolak menuntut Biden. Ini terkait kasus Biden yang diduga mengambil doku­men rahasia ketika ia mening­galkan kursi wakil presiden pada 2017.

Sementara itu, dalam jajak pendapat terpisah, 53 persen responden setuju dengan angga­pan, Biden mendapat perlakuan khusus karena dia adalah Presi­den Amerika Serikat. Sedangkan 46 persen responden mengatakan, mereka familiar dengan komentar Hur bahwa mengadili Biden akan sulit karena dia dapat menampilkan dirinya di hadapan juri sebagai lansia yang simpatik, bermaksud baik dan pria dengan ingatan yang buruk. DAY

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 14, edisi Kamis, 15 Februari 2024 dengan judul "Trump dan Biden Pro Israel: Konflik Gaza, Golput di Pilpres AS Berpotensi Melonjak"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.