Dark/Light Mode

Pastikan Stoknya Aman

Urus Beras, Istana Gercep

Selasa, 13 Februari 2024 08:15 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengecek ketersediaan beras di kawasan ritel Robinson Klender, Jakarta Timur, Senin 12/2/2024. (Foto: Twitter/Erick Thohir)
Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengecek ketersediaan beras di kawasan ritel Robinson Klender, Jakarta Timur, Senin 12/2/2024. (Foto: Twitter/Erick Thohir)

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga beras kembali jadi sorotan. Ada kabar, selain melonjak, barangnya pun langka. Bahkan, pembeliannya dibatasi. Mengetahui hal itu, Istana langsung gercep alias gerak cepat mengantisipasinya.

Presiden Jokowi memanggil sejumlah menteri dan kepala lembaga untuk Rapat Terbatas (Ratas) membahas masalah beras di Istana Kepresidenan, Senin (12/2/2024).

Pejabat yang dipanggil adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.

Baca juga : Sri Mul Ngibrit Tak Mau Diwawancara

Usai ratas, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memberikan keterangan kepada awak media. “Hal yang dibahas mengenai isu perberasan nasional. Jadi sekali lagi perintahnya adalah banjiri pasar,” kata Arief.

Menurut dia, dalam mengendalikan harga beras, Presiden meminta agar pasar segera dibanjiri beras. Stoknya diambil dari gudang Bulog. Presiden juga meminta bongkar muat beras dari pelabuhan langsung terdistribusi ke Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.

“Saya, Pak Dirut Bulog, dan Menteri BUMN ke Pasar Induk Beras Cipinang untuk memastikan bongkar beras dari port langsung ke Pasar Induk Beras Cipinang dan bisa langsung didistribusikan,” kata Arief.

Baca juga : Benny Ramdhani Bantah Arahkan TKI Dukung Salah Satu Capres

Nantinya, beras-beras di pasar induk harus didistribusikan ke pasar modern dan pasar tradisional. Sejauh ini, stok beras di pasar induk cukup tinggi, yakni mencapai sekitar 34 ribu ton.

“Tugas kami semua untuk memastikan sampai ke outlet baik di pasar modern maupun tradisional. Izinkan waktu untuk persiapkan ini semua segera,” imbuh Arief.

Sementara, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) masih 1,18 juta ton, termasuk beras premium. Kelangkaan beras premium di ritel modern lantaran mahalnya harga ditingkat produsen. “Kan kami impornya 5 persen,” jelasnya.

Baca juga : Tjandra Yoga Aditama: Jangan Sampai Memaksakan Diri

Sejauh ini, realisasi impor beras di kisaran 500 ribu ton dari alokasi 2 juta ton. Sehingga, impor beras selanjutnya akan masuk secara bertahap saat masa paceklik, yakni pada Juni, Juli, dan Oktober.

“Jadi masih panjang. Tahun ini kan masih panjang. Masih akan melewati masa paceklik. Jadi, Pemerintah harus persiapan panjang,” kata Bayu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.