Dark/Light Mode

Ketar-Ketir Serangan Iran, AS Batasi Perjalanan Staf Diplomatik Di Israel

Jumat, 12 April 2024 18:13 WIB
Kantor Kedutaan AS di Israel (Foto: Getty Images via BBC)
Kantor Kedutaan AS di Israel (Foto: Getty Images via BBC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) kini telah membatasi perjalanan staf diplomatiknya di Israel, menyusul kekhawatiran terhadap serangan Iran. Para staf diplomatik itu diminta untuk tidak bepergian ke luar wilayah Yerusalem, Tel Aviv, atau Beersheba serta meningkatkan kehati-hatian.

Seperti diketahui, Iran telah menyalahkan Israel dan bersumpah untuk membalas serangan terhadap konsulatnya di Suriah 11 hari lalu, yang menewaskan 13 orang.

Korban tewas dalam serangan konsulat tersebut, antara lain mencakup seorang komandan senior pasukan elit Quds Iran di Suriah dan Lebanon, serta tokoh militer lainnya.

Serangan itu terjadi di tengah upaya diplomasi berkelanjutan, untuk mencegah perang di Gaza menyebar ke seluruh wilayah.

Israel memang belum mengaku bertanggung jawab atas serangan konsulat tersebut. Namun, secara luas negara pimpinan Benjamin Netanyahu dianggap berada di balik serangan tersebut.

Iran mendukung Hamas, kelompok bersenjata Palestina yang memerangi Israel di Gaza, serta berbagai kelompok proksi di seluruh kawasan. Semisal Hizbullah di Lebanon, yang sering melakukan serangan terhadap Israel.

Pembatasan Perjalanan

Baca juga : Sambut Kedatangan Erick Hermawan, Airlangga: Ini Crazy Rich Dari Madura

Terkait pembatasan perjalanan, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan, pihaknya tidak akan mengungkapkan penilaian spesifik di balik pembatasan tersebut. “Jelas kami memantau lingkungan ancaman di Timur Tengah, khususnya di Israel," katanya. 

Kementerian Luar Negeri Inggris juga telah memperbarui saran perjalanan untuk warganya, agar menahan diri bepergian ke Israel. Inggris disebut telah meningkatkan kemungkinan serangan Iran terhadap wilayah Israel, dan menyebut serangan semacam itu dapat memicu eskalasi yang lebih luas.

Sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, Kementerian Luar Negeri Inggris telah mengingatkan warganya, agar tidak melakukan perjalanan ke sebagian besar wilayah Israel dan wilayah pendudukan Palestina.

Langkah serupa juga diambil Prancis, yang meminta warganya tidak bepergian ke Iran, Lebanon, Israel, dan wilayah Palestina dalam beberapa hari mendatang. Sementara maskapai penerbangan Jerman Lufthansa telah memperpanjang penangguhan penerbangan ke ibu kota Iran, Teheran, hingga Sabtu (13/4/2024).

AS Dukung Israel

Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan Iran, yang mengancam akan melancarkan “serangan signifikan, Rabu (10/4/2024). Biden berjanji menawarkan dukungan “kuat” kepada Israel.

Terkait hal ini, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, pihaknya siap menghadapi tantangan keamanan apa pun. Dia memastikan, Israel akan merugikan negara mana pun yang menyebabkan kerugian. "Kami siap memenuhi seluruh kebutuhan keamanan Israel, baik secara defensif maupun ofensif,” ujarnya, seperti dikutip BBC, Jumat (12/4/2024).

Baca juga : Menhub Minta Semua Unsur Pastikan Arus Balik Berjalan Lancar

Komandan yang bertanggung jawab atas operasi AS di Timur Tengah, Erik Kurilla, dilaporkan telah mengunjungi Israel untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat setempat, terkait ancaman keamanan.

Pentagon menjelaskan, kunjungan tersebut telah dijadwalkan sebelumnya, namun dimajukan karena perkembangan terkini.

Untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Lord Cameron menelepon Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian. Dia mengingatkan Iran, untuk tidak menyeret Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih luas. 

"Saya sangat prihatin dengan potensi kesalahan perhitungan, yang berujung pada kekerasan lebih lanjut,” katanya.

Sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berbicara dengan Menlu China, Arab Saudi, dan Turki. Dalam pembicaraan tersebut, Blinken menekankan, eskalasi lebih lanjut bukanlah kepentingan siapa pun.

Menyusul seruan tersebut, China mendesak AS untuk memainkan peran konstruktif di Timur Tengah, sekaligus mengutuk serangan yang diyakini dilakukan Israel terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus.

Baca juga : Teheran Kirim Pesan Keras Ke Israel Dan AS

Tidak jelas bentuk serangan balasan apa yang akan dilakukan. Apakah serangan itu akan datang langsung dari Iran atau melalui salah satu proksinya, juga masih belum bisa dipastikan.

Minggu (7/4/2024), seorang pejabat Iran melemparkan peringatan, bahwa kedutaan besar Israel tak lagi aman. Dia bahkan mengisyaratkan gedung konsulat bisa menjadi sasaran.

Kepada rekannya adari AS, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memastikan, setiap serangan langsung Iran terhadap wilayah Israel, akan membutuhkan tanggapan Israel yang tepat terhadap Iran.

Serangan 7 Oktober 2023, telah menyebabkan orang-orang bersenjata membunuh 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang. Israel menginfokan, 34 dari 130 sandera yang masih berada di Gaza, telah tewas.

Sementara Kementerian Kesehatan yang dijalankan Hamas di Gaza menyebut, lebih dari 33 ribu warga Gaza, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan Israel di wilayah tersebut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.