Dark/Light Mode

Pemilu Terbesar Di Dunia Dimulai

Rakyat India Serbu TPS, PM Modi Diunggulkan

Sabtu, 20 April 2024 07:00 WIB
Para pemilih antre di TPS di Kairana, Uttar Pradesh, India, 19 April 2024. Foto: REUTERS/ANUSHREE FADNAVIS
Para pemilih antre di TPS di Kairana, Uttar Pradesh, India, 19 April 2024. Foto: REUTERS/ANUSHREE FADNAVIS

 Sebelumnya 
Banyak survei memperlihatkan, BJP akan mudah menyabet suara mayoritas pemilih, meski sejumlah kekhawatiran muncul selama masa Pemerintahan Modi. Persoalan itu mulai dari tingkat pengangguran, inflasi, hingga tekanan biaya hidup yang dialami warga perdesaan, di tengah tingginya angka pertumbuhan ekonomi India.

Gurpartap Singh (22), yang menekuni bidang pertanian di Punjab menilai, Pemerintahan Modi tidak banyak memikirkan potensi pertanian yang dikerjakan anak-anak muda. Padahal, produksi biji-bijian India pada 2023 mencapai 330 juta ton. Reformasi pasar yang diharapkan oleh para petani India juga tak berjalan.

Singh mengungkap, dia akan memilih sosok pemimpin dan pemerintahan yang memikirkan para petani, khususnya petani muda. ”Pemerintah yang memikirkan petani, pemuda. Itulah pemerintah yang berkuasa,” kata Singh, seraya menambahkan bahwa BJP telah gagal.

Oposisi berharap bisa memanfaatkan beberapa isu tersebut untuk memperoleh dukungan yang lebih baik dalam pertarungan kali ini. Mereka berjanji menghentikan kemerosotan demokrasi dan berbagai tekanan hidup yang dialami rakyat.

Baca juga : Warga Jakarta Lebih Sehat Dan Sejahtera

Sedangkan Rahul Gandhi, pemimpin Partai Kongres, partai oposisi utama mengatakan, tuntutan masyarakat soal tekanan biaya hidup dipandang kecil oleh Modi dan para petinggi BJP, meski hal itu nyata dirasakan oleh rakyat.

”Kadang-kadang PM berada di bawah air di lautan dan kadang-kadang dia berada di pesawat amfibi, tetapi tidak berbicara mengenai isu-isu (yang dialami rakyat),” sentil Gandhi.

Namun, tidak mudah bagi oposisi untuk bergerak. Oposisi menyebut, mereka telah dilemahkan dengan berbagai aturan dan tudingan yang dilancarkan BJP dan Modi melalui lembaga Pemerintah dan penegak hukum. ”Kami tidak punya uang untuk berkampanye. Kami tidak bisa mendukung kandidat kami,” kata Gandhi.

India, yang secara konstitusional bersifat sekuler, tidak memperlihatkan hal itu dalam kehidupan kesehariannya. Kelompok minoritas dan aktivis hak-hak sipil menilai, bangkitnya semangat nasionalisme Hindu, cenderung membawa India lebih ke kanan.

Baca juga : Manchester City Vs Chelsea, Duel Pelampiasan

“Pada masa pemerintahan Modi, terdapat pola penindasan yang melemahkan demokrasi dan ruang sipil,” kata kelompok hak asasi manusia, CIVICUS dalam laporannya, Rabu (17/4/2024).

Abhishek Dhotre (22), mahasiswa Universitas Mumbai, mengatakan, meski tidak senang dengan konflik komunal di India, dia senang dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai negara itu, di bawah pemerintahan PM Modi. Dhotre ingin, Modi dan BJP kembali memenangi pemilihan.

”Dengan arus pembangunan, infrastruktur, dan segala sesuatu yang terjadi, saya lebih memilih pemerintahan saat ini untuk tetap bertahan,” katanya, dilansir Associted Press (AP).

Hal senada dikatakan Thrishalini Dwaraknath (20). Dia memuji Pemerintahan Modi atas berbagai pencapaiannya selama berkuasa. Namun ia mengatakan, Pemerintah perlu berbuat lebih banyak untuk membantu jutaan pemuda India yang menganggur, agar mendapatkan pekerjaan.

Baca juga : Swiatek Benamkan Martens

Yang jelas, isu ekonomi menjadi jargon utama Modi dan BJP untuk memperoleh kembali kepercayaan dari para pemilih. MEL

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 10, edisi Sabtu, 20 April 2024 dengan judul "Pemilu Terbesar Di Dunia Dimulai, Rakyat India Serbu TPS, PM Modi Diunggulkan"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.