Dark/Light Mode

Puluhan Mahasiswa Dibekuk Polisi

Kampus AS Kompak Demo Bela Palestina

Rabu, 24 April 2024 06:20 WIB
Ratusan mahasiswa dan pendukung pro-Palestina berunjuk rasa di persimpangan Grovedan College Streets, di depan Woolsey Hall, kampus Universitas Yale di New Haven, Connecticut, 22 April 2024. Foto: NED GERARD/HEARST CONNECTICUT MEDIA VIA AP
Ratusan mahasiswa dan pendukung pro-Palestina berunjuk rasa di persimpangan Grovedan College Streets, di depan Woolsey Hall, kampus Universitas Yale di New Haven, Connecticut, 22 April 2024. Foto: NED GERARD/HEARST CONNECTICUT MEDIA VIA AP

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah kampus di Amerika Serikat (AS) menggelar demonstrasi serentak membela Palestina. Aksi damai ini berakhir mencekam akibat aparat keamanan mengambil tindakan represif untuk menghentikan unjuk rasa tersebut.

Puluhan mahasiswa diamankan polisi dalam unjuk rasa tersebut karena dianggap mengganggu kenyamanan publik. Karena kondisi tidak kondusif, Universitas Colombia terpaksa memutuskan melakukan kegiatan belajar mengajar secara online mulai Senin (22/4/2024). Sementara, New York University dan Yale mewajibkan mahasiswanya untuk menunjukkan kartu mahasiswa sebelum masuk area kampus.

Sedangkan Harvard melarang masyarakat umum untuk memasuki area kampus hingga Jumat (26/4/2024).

Baca juga : KPK Temukan Dua Pejabat Keuangan Punya Aset Kripto

Beberapa langkah tersebut diharapkan bisa mengurangi ketegangan yang mulai menjalar ke kampus-kampus lain di Negeri Paman Sam.

“Universitas mengambil keputusan untuk menangkap orang-orang yang tidak mau meninggalkan alun-alun kampus dengan mempertimbangkan keselamatan dan keamanan seluruh komunitas Yale. Dan mengizinkan semua anggota komunitas kami untuk mengakses fasilitas universitas,” bunyi pernyataan universitas Ivy League di laman web mereka, Senin (22/4/2024).

Surat kabar yang dikelola kampus, Yale Daily News, melaporkan polisi menangkap lebih dari 45 demonstran.

Baca juga : Ngakak Dituduh Terlibat Korupsi

Protes di Universitas Yale, Columbia, serta kampus-kampus lain di penjuru AS merupakan respons atas semakin parahnya konflik Israel-Palestina.

Salah seorang mahasiswa Yale, Nadine Cubeisy mengatakan bahwa dia sudah tidak bisa mentolelir sikap kampusnya.

“Mereka mengambil uang kami dan menyumbang uang tersebut untuk memperparah perang,” ujar Cubeisy dikutip AS, Selasa (23/4/2024).

Baca juga : Kemenangan Prabowo-Gibran Sah

Dalam sebuah pernyataan kepada komunitas kampus, Minggu (21/4/2024), Presiden Yale Peter Salovey mengatakan, pejabat universitas telah berbicara berberapa kali dengan para mahasiswa pengunjuk rasa tentang kebijakan dan pedoman sekolah. Termasuk mengenai pidato dan mengizinkan akses ke ruang kampus.

Pejabat sekolah mengatakan, mereka memberi waktu kepada pengunjuk rasa hingga akhir pekan ini untuk meninggalkan area Beinecke Plaza. Jika imbauan tersebut tidak diindahkan, maka para demonstran akan dapat menghadapi penangkapan dan sanksi disiplin, termasuk skorsing, sebelum polisi mengambil tindakan.

Pekan lalu, Rektor Universitas Columbia Minouche Shafik meminta Departemen Kepolisian New York (NYPD) untuk membersihkan tenda yang didirikan pengunjuk rasa di halaman utama kampus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.