Dark/Light Mode

Kembali Dicerca Pendukung Palestina

Diteriaki Memalukan Biden Cuma Mingkem

Senin, 3 Juni 2024 06:20 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pidato pada16 November 2024 di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat. Foto: Joe Raedle/Getty Images
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pidato pada16 November 2024 di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat. Foto: Joe Raedle/Getty Images

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali dicemooh pendukung Palestina di negerinya sendiri. Biden diteriaki kalimat Shame on You, yang berarti memalukan.

Peristiwa itu terjadi saat Biden pulang dari misa di Gereja Katholik Saint Edmonds, di Wilmington, Sabtu (1/6/2024).

Biden tampak mengenakan jas hitam, kemeja putih dan kaca mata hitam. Dia juga dikawal beberapa pasukan pengamanan presiden AS. Biden ogah mengucapkan sepatah kata alias cuma bisa mingkem saat ditanya soal gencatan senjata di Gaza. Dia hanya mengangkat tangannya sedikit, yang nampak sedang memegang koran.

Baca juga : Lamborghini “Sultan Samarinda ”Ternyata Nunggak Pajak Juga...

Diketahui, Presiden AS dan Ibu Negara Jill Biden tengah menghabiskan sebagian besarakhir pekan di rumahnya di North Shores, Delaware. Biden tiba di Wilmington setelah menghadiri acara kampanye di Philadelphia.

Belum lama ini Presiden berambut putih itu baru saja menge­luarkan proposal usulan gencatan senjata untuk menghentikan perang di Gaza, yang ditolak mentah-mentah oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

AS, Qatar dan Mesir meminta Hamas, Faksi yang berkuasa di Gaza, Palestina, dan Israel untuk menyelesaikan perjanjian yang mewujudkan prinsip-prinsip yang digariskan Biden pada 31 Mei 2024. The Washington Post memberitakan, ada tiga fase isi dari usulan proposal gencatan senjata Biden tersebut.

Baca juga : Aurelie Moeremans, Di-bully Artis Perempuan

Fase pertama, berlangsung selama enam minggu. Fase ini akan menghasilkan gencatan senjata penuh dan menyeluruh serta mencakup penarikan pasukan Israel dari semua wilayah berpenduduk di Gaza.

Dalam proposal tersebut, Biden menyatakan, para sandera perempuan, lansia dan yang ter­luka di Gaza akan dibebaskan sebagai ganti ratusan tahanan Palestina di Israel. Para sandera Amerika yang tersisa di Gaza akan dibebaskan dalam fase ini. Biden menambahkan, beberapa sisa sandera yang terbunuh akan dikembalikan.

Warga sipil Palestina yang mengungsi akan diizinkan untuk kembali ke rumah mereka di semua wilayah Gaza. Akan ada lonjakan bantuan kemanusiaan, dengan 600 truk memasuki daerah kantong itu setiap hari, menurut rencana tersebut. Gencatan senjata akan memastikan bahwa bantuan tersebut “didistribusikan dengan aman dan efektif” kepada mereka yang membutuhkan.

Baca juga : Kapolri, Kepala BIN, Panglima TNI Hadir Bersama Jokowi...

“Negosiasi akan terus berlanjut selama fase ini untuk mengakhiri permusuhan secara permanen di fase kedua,” imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.