Dark/Light Mode

Indonesia Apresiasi Program Pengembangan SDM Transportasi Korsel

Kamis, 14 November 2019 16:28 WIB
Pertemuan negara-negara ASEAN Senior Transport Meeting (STOM) dengan Korea Selatan atau STOM + Republic of Korea (ROK) Ke-11, di Hanoi, Vietnam. (Foto: Dok. Ditjen Hubla)
Pertemuan negara-negara ASEAN Senior Transport Meeting (STOM) dengan Korea Selatan atau STOM + Republic of Korea (ROK) Ke-11, di Hanoi, Vietnam. (Foto: Dok. Ditjen Hubla)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan ASEAN Senior Transport Meeting (STOM) ke-48 melakukan pembahasan antara Negara Anggota ASEAN dengan Korea Selatan atau STOM + Republic of Korea (ROK) Ke-11. Pada kesempatan ini, Indonesia menyampaikan apresiasinya kepada Korea terkait program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Republik Korea atas kerja sama yang luar biasa antara Indonesia dan Korea, khususnya dalam program pengembangan Sumber Daya Manusia (pengembangan kapasitas)," ujar Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kerja Sama Internasional, Agus P Saptono, di Hanoi, Vietnam, Rabu (13/11).

Baca juga : INACA Dukung Program Pembangunan Bali Baru

Agus mengungkapkan bahwa tahun ini Indonesia telah mengirim personel untuk bergabung dengan program peningkatan kapasitas transportasi jalan, kereta api dan infrastruktur di Korea. "Saya berharap kerjasama kita antara negara-negara anggota ASEAN dan Korea dapat mencapai hasil yang positif," ujar Agus. 

Senada dengan dengan yang disampaikan Agus, Kepala Seksi Keselamatan Kapal Barang dan Peti Kemas Ditjen Perhubungan Laut, Capt. Richard Christian, selaku perwakilan Delegasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga menyampaikan apresiasinya kepada Negara anggota ASEAN. Khususnya kepada Pemerintah Jepang dan Malaysia atas dimulainya Program Pelatihan Personel Lanjutan untuk Layanan Lalu Lintas Kapal (Vessel Trafic System/VTS).

Baca juga : USAID Tambah Anggaran Program Pembangunan di Indonesia

“Pelatihan pengelolaan dan perencanaan VTS yang akan diadakan di Maritime Transport Training Instite (MATRAIN) Malaysia adalah pelatihan yang sangat berguna dan penting. Ini untuk meningkatkan kapasitas personil untuk mengembangkan perencanaan pembentukan dan pengoperasian VTS di perairan Indonesia, serta langkah-langkah keselamatan maritim lainnya," ucap Capt. Richard Christian.

Richard mengatakan, tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang prinsip dan praktik dalam membantu proses pengambilan keputusan serta menilai kebutuhan terkait langkah-langkah keselamatan maritim yang ditetapkan termasuk pendirian VTS. Dalam agenda ini, pembahasan difokuskan pada peningkatan sistem navigasi dan langkah-langkah keamanan sesuai dengan Standar Internasional. Pembahasan ini membahas tindaklanjut atas penandatanganan MOU ASEAN tentang Peningkatan Standar Keselamatan dan Inspeksi untuk Kapal Non-Konvensi (Non-Convention Ship/NCS) di Negara-negara Anggota ASEAN.

Baca juga : Jokowi: Indonesia Butuh Pahlawan Pemberantas Kemiskinan

Ada pun aturan standar kapal non-konvensi (NCVS) di Indonesia tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 65 Tahun 2009 tentang Standar Kapal Non Konvensi Berbendera Indonesia, dan SK Dirjen Perhubungan Laut No. UM.008/9/20/DJPL-12 tentang Pemberlakuan Standar dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kapal Non Konvensi Berbendera Indonesia. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.