Dark/Light Mode

Hadiri KTT Ke 3 Di Tajikistan, Menteri Basuki Bahas Ketahanan Air Dunia

Rabu, 12 Juni 2024 07:51 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memberikan arahan kepada delegasi dalam Sidang Pleno Konferensi Internasional Tingkat Tinggi ke-3 di Tajikistan, Selasa (11/6)
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memberikan arahan kepada delegasi dalam Sidang Pleno Konferensi Internasional Tingkat Tinggi ke-3 di Tajikistan, Selasa (11/6)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono  menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Tajikistan atas keberhasilannya menyelenggarakan Dushanbe Water Conference. Mulai dari konferensi pertama dan kedua pada 2018 dan 2022 lalu, hingga konferensi ketiga yang tengah berlangsung saat ini.  

“Pemerintah Tajikistan telah menunjukkan komitmen dan keseriusannya dalam merespon isu mengenai sumber daya air. Dibuktikan dengan penyelenggaraan 2nd Dushanbe Water Conference 2022 yang berperan penting terhadap tema dialog interaktif pada UN 2023 Water Conference, yang kemudian menghasilikan Water Action Agenda,” kata Basuki saat menghadiri Sesi Pleno pada Konferensi Internasional Tingkat Tinggi ke-3 tentang Dekade Aksi Internasional “Air untuk Pembangunan Berkelanjutan” 2018-2028, Selasa (11/6).

Menteri dari PDI Perjuangan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Tajikistan dan para delegasi negara lainnya yang telah mendukung Pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan World Water Forum ke-10 pada 18-25 Mei 2024 lalu. 

Baca juga : Terbang Ke Tajikistan, Basuki Bahas Energy Hijau Untuk IKN

Selama seminggu, World Water Forum ke-10 telah mempertemukan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan agenda air. Mulai dari pemerintah, anggota parlemen, organisasi internasional, LSM, hingga sektor swasta, dan generasi muda.  

“Pada Opening Ceremony, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa air untuk kemakmuran bersama hanya dapat dicapai melalui kolaborasi bersama dari seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi tersebut, sebagai kunci untuk melestarikan air mulai dari saat ini demi kemakmuran bersama di masa mendatang,” katanya. 

Sebagaimana tertera dalam Sustainable Development Goals (SDGs) poin 6, akses air bersih dan sanitasi aman untuk semua harus dicapai pada 2030.  Sementara, berdasarkan laporan PBB pada 2022 mengenai SDGs, akses untuk layanan air minum aman hanya mencapai 73% dari populasi global dan untuk sanitasi dasar hanya mencapai 57%.  

Baca juga : Hari Ini Gelar Kongres Biasa, PSSI Mau Bahas Program Tahun 2024

“Indonesia telah mencapai 92% layanan air minum dan 86% layanan sanitasi dasar pada tahun 2023. Meski begitu, masih banyak aksi yang harus dilakukan untuk mencapai target akses air bersih dan sanitasi aman pada 2030,” jelas Basuki. 

Basuki kemudian mengajak seluruh delegasi yang hadir untuk bersama-sama melakukan kolaborasi aksi nyata yang transformatif demi mencapai tujuan bersama untuk ketahanan air secara global. Dengan tetap berpegang pada prinsip keberlanjutan, kesetaraan, dan keadilan sosial. 

“Terima kasih atas seluruh dedikasi dan upaya untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan air. Forum ini akan menjadi kesempatan yang baik untuk berbagi pengalaman satu sama lain. Dan semoga dapat meningkatkan kolaborasi dan kerja sama antar negara dan institusi global,” tandasnya.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.