Dark/Light Mode

KTT WWF Ke10 Ditutup, Menteri Basuki Serahkan Bendera Estafet Ke Arab Saudi

Jumat, 24 Mei 2024 21:20 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono serahkan palu kepemimpin ke Arab Saudi  sebagai tuan rumah World Water Forum ke 11,  pada Jumat (24/5) malam
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono serahkan palu kepemimpin ke Arab Saudi sebagai tuan rumah World Water Forum ke 11, pada Jumat (24/5) malam

RM.id  Rakyat Merdeka - Ajang Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) 10 tahun World Water Forum (WWF) di Bali, resmi ditutup. 

Mewakili pemerintah Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menyerahkan bendera estafet pelaksanaan WWF  Ke 11 ke Arab Saudi sebagai tuan rumah pada periode 2027 mendatang.

Seluruh rangkaian acara di forum air dunia berhasil tercapai. Bahkan jumlah partisipan juga melampaui harapan yang awalnya sekitar 46 ribu orang terus bertambah hingga 64 ribu.

Meski begitu, Menteri dari PDI Perjuangan menyatakan, bahwa pekerjaan belum selesai dan masih banyak hal yang perlu ditingkatkan. Berbagai komitmen yang dihasilkan harus ditindaklanjuti dengan langkah nyata, dan rasa memiliki yang kuat.

Baca juga : WWF Ke 10 Berakhir, Indonesia Akan Serahkan Palu Kepemimpinan Ke Arab Saudi

Untuk pertama kalinya dalam sejarah World Water Forum, Deklarasi Menteri memasukkan Compendium of Concrete Deliverables and Actions atau ringkasan hasil dan tindakan konkret, yang mencakup 113 proyek air dan sanitasi senilai 9,4 miliar dolar atau setara Rp 150 triliun dengan 33 negara dan 53 organisasi internasional sebagai pendukung, donor, serta penerima manfaat air dan sanitasi. 

“Ringkasan yang diluncurkan pada pertemuan tingkat menteri akan ditindaklanjuti dan diwujudkan agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Basuki, yang juga Ketua Harian World Water Forum ke-10, saat menutup acara 10 tahun WWF di Bali, Jumat (24/5)

Dalam sambutannya, Menteri nyentrik ini menekankan, pentingnya meningkatkan sinergisitas antar pemangku kepentingan. Untuk tantangan air dan sanitasi juga perlu pendekatan yang holistik dan lintas sektoral.

Menteri PUPR pun mengajak setiap negara untuk berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing. “Dalam agenda air global, setiap negara harus menjadi bagian dari solusi melalui kolaborasi dan saling melengkapi, bukan melalui kompetisi,” kata Basuki.

Baca juga : Dubes Jepang Untuk Indonesia Masaki Yasushi Serahkan Penghargaan Kepada Persada Jabar

Acara air internasional ini menghasilkan Deklarasi Menteri yang memuat 16 poin kesepakatakan. Tiga di antaranya Hari Danau Dunia, Center of Excellence untuk ketahanan air dan iklim, serta pengarusutamaan pengelolaan sumber daya air terpadu di pulau-pulau kecil. Berbagai inisiatif lainnya, juga melengkapi agenda aksi di bidang air Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UN Water Action Agenda.

Forum air dunia  yang digelar selama sepekan di Bali, menjadi momen pertemuan semua pemangku kepentingan yang terkait dengan agenda air, mulai dari pemerintah, anggota parlemen, organisasi internasional, LSM, hingga sektor swasta, dan pemuda.

Tak lupa Indonesia juga mendorong peran pemuda untuk berkontribusi dalam penelitian dan  inovasi serta peran penting pemuda di sektor air dengan memberikan penghargaan “Bali Youth Water Prize” dalam penyelenggaraan World Water Forum selanjutnya.

“Saya yakin penghargaan ini akan memberikan dorongan bagi generasi muda sebagai agen perubahan,” katanya.

Baca juga : Menteri Basuki Terkejut Dinobatkan Jadi Duta Kehormatan Dewan Air Asia

Pada kesempatan tersebut, Basuki turut memberikan selamat kepada Coordination Youth Sanitation Concern  Iffah Rachmi yang mendapat penghargaan Kyoto World Water Grand Prize 2024.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.