Dark/Light Mode

Putin Disambut Meriah Bocah Pyongyang, Bendera Rusia Dan Korut Ramai Melambai

Rabu, 19 Juni 2024 16:12 WIB
Putin Disambut Meriah Bocah Pyongyang, Bendera Rusia Dan Korut Ramai Melambai

RM.id  Rakyat Merdeka - Ribuan warga Korea Utara (Korut) meneriakkan "Selamat Datang Putin". Mereka berbaris di jalan-jalan lebar Pyongyang, mengibarkan bendera Rusia dan Korut serta membawa karangan bunga, saat Presiden Rusia Vladimir Putin memulai kunjungan pertamanya ke Korea Utara dalam 24 tahun terakhir, Kamis (19/6/2024).

Di Lapangan Kim Il Sung di jantung ibu kota Korea Utara, Putin disambut meriah oleh tentara berkuda, personel militer, dan bocah-bocah yang bersorak dengan latar belakang potret besar kedua pemimpin, sambil memegang balon.

Dalam kesempatan itu, Putin dan Kim mempresentasikan delegasi mereka. Keduanya berdiri bersama, saat lagu kebangsaan Rusia dikumandangkan. Tampak pula, Putin dan Kim berdiri dari dalam sedan limosin atap terbuka.

 

Baca juga : Waspada Pencurian Data Pribadi Untuk Pinjol Ilegal, Begini Pesan PNM Mekaar


Putin dan Kim pun tersenyum. Mereka melambai ke arah kerumunan.

Putin yang melakoni kunjungan kedua Rusia ke Korut dalam riwayat hubungan kedua negara, tiba di Pyongyang pada Rabu (18/6/2024) waktu setempat.

Kunjungan ini menggambarkan keselarasan Moskow yang semakin dalam dengan Pyongyang di tengah permusuhan bersama terhadap Barat, dan kekhawatiran internasional atas kerja sama militer kedua negara yang semakin berkembang.

Banyak negara menuding Pyongyang memasok senjata ke Moskow untuk invasi ke Ukraina. Tuduhan ini dibantah kedua negara, meski CNN International mengatakan ada bukti signifikan dari transfer tersebut.

Baca juga : Praktisi Dorong Penegak Hukum Tuntut Koruptor Dengan Hukuman Maksimal

Dalam sambutan menjelang pembicaraan antara keduanya, Kim menyuarakan dukungan penuh dan solidaritasnya dengan perjuangan pemerintah, militer, dan rakyat Rusia.

Secara khusus, Kim juga menyebut perang Moskow di Ukraina ditujukan untuk melindungi kedaulatan, keamanan, dan stabilitas teritorialnya sendiri.

"Situasi terus menjadi rumit dan selalu berubah. Tapi saya ingin menegaskan, kami akan terus memperkuat dan terlibat erat dalam komunikasi strategis dengan kepemimpinan Rusia,” ujar Kim.

Melansir TASS, Putin menyebut hubungan Rusia dan China dibangun berdasarkan asas kesetaraan dan saling menghormati. Perjanjian bilateral baru diharapkan dapat membangun dasar hubungan antara kedua negara di masa datang.

Baca juga : LPSK Diakui Mampu Beri Perlindungan Efektif Saksi Dan Korban

Putin berharap, Kim akan mengunjungi Moskow untuk pertemuan berikutnya.

Hubungan Rusia-Korut yang semakin dalam, memicu kekhawatiran Seoul dan Washington. Persoalan yang disorot tak hanya sebatas masalah transfer senjata Korut ke Rusia, tetapi juga prospek Moskow mentransfer teknologi militernya yang unggul, untuk membantu program senjata Pyongyang.

Ketegangan tetap meningkat di Semenanjung Korea, karena dalam beberapa bulan terakhir, Kim banyak mengisyaratkan perang dan membatalkan kebijakan lama untuk reunifikasi damai dengan Korea Selatan (Korsel).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.