Dark/Light Mode

Banyak Anak Meninggal Karena Gizi Buruk

Sedih, Balita Terkulai Lemas Kekurangan Makan Di Gaza

Kamis, 20 Juni 2024 06:20 WIB
WHO menyebut lebih dari 8.000 balita di Gaza harus dirawat karena kelaparan dan kekurangan gizi. (Foto: Al Jazeera)
WHO menyebut lebih dari 8.000 balita di Gaza harus dirawat karena kelaparan dan kekurangan gizi. (Foto: Al Jazeera)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak hanya jadi sasaran bom Israel, kondisi kekurangan gizi di Gaza menyebabkan banyak anak di bawah usia lima tahun (balita) meninggal.

Menurut Organisasi Keseha­tan Dunia (World Health Orga­nization/WHO), lebih dari 8 ribu anak balita telah didiagnosis dan dirawat karena kekurangan gizi akut sejak perang dimulai. Dari jumlah tersebut, 1.600 masuk kategori kasus parah.

“Sudah ada 32 kematian yang disebabkan kekurangan gizi, termasuk 28 di antara anak-anak balita,” kata Direktur Jen­deral WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir Kantor Berita Palestina, Wafa, Kamis (13/6/2024).

Baca juga : SYL Marah Karena Cucunya Ditinggal Di Plaza Senayan

Pada awal Juni, badan PBB yang mengurusi anak-anak, United Nations Children’s Fund (Unicef), melaporkan bahwa sembilan dari 10 anak di Gaza mengalami kemiskinan pangan yang parah. Mereka bertahan hidup kurang dari dua kali makan per hari, bahkan tidak makan selama beberapa hari.

Perang selama berbulan-bulan dan pembatasan bantuan kema­nusiaan telah menghancurkan sistem pangan dan kesehatan. Hal ini mengakibatkan konsekuensi yang sangat buruk. Anak-anak berisiko mengalami kekurangan gizi yang mengan­cam jiwa.

“Meski ada laporan tentang peningkatan pengiriman maka­nan, saat ini tidak ada bukti bah­wa mereka yang paling membutuhkannya menerima makanan dalam jumlah dan kualitas yang cukup,” kata Tedros.

Baca juga : Alyssa Daguise, Mesra Dengan Ghazali Di Bali

Dilansir BBC News, seorang ibudari bayi lima bulan yang bernama Abdulaziz al-Hourani memohon agar bantuan kemanusiaan bisa segera masuk dan bayi-bayi bisa diberi makan se­cara layak, Selasa (18/6/2024).

BBC tidak menuliskan nama asli ibu dari bayi Abdulaziz. Wanita itu menatap sedih anaknya yang terkulai lemas karena kekurangan gizi parah. Bayi laki-lakinya itu baru saja keluar dari unit perawatan intensif.

Tubuh Abdulaziz sangat ke­cil. Bayi lima bulan seharusnya memiliki berat 5 kilogram (kg), tetapi Abdulaziz hanya memilikiberat 3 kg. Ibunya mengaku tidak bisa mendapat­kan makanan yang dibutuhkan­nya di Gaza.

Baca juga : Pilkada Jakarta Zigzag

“Saya sangat khawatir dengan kesehatannya. Saya tidak bisa membawanya ke luar negeri karena perbatasan ditutup,” kata ibu Abdulaziz.

Kisah Abdulaziz di wilayah yang sedang dilanda perang tak berkesudahan itu, sangat menyayat hati. Anak-anak serta wanita kerap pingsan karena kekurangan gizi. Penyakit telah menggerogoti tubuh mereka.

Anggota Komite Darurat Kementerian Kesehatan Gaza Moatasem Saed Salah mengkonfirmasi banyaknya kasus kekurangan gizi pada balita. Dok­ter Palestina itu mengatakan, puluhan kasus kekurangan gizi dilaporkan setiap hari, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil serta ibu menyusui.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.