Dark/Light Mode

Biden Dihina Korut

Tumben, Trump Membela Musuh

Selasa, 19 November 2019 07:43 WIB
Joe Biden dan Donal Trump (Foto ABC)
Joe Biden dan Donal Trump (Foto ABC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, biasanya bengis ke musuh-musuhnya. Na mun, kali ini, saat Joe Biden dijuluki “anjing gila” oleh Korea Utara (Korut), Trump membela. Padahal, Biden adalah musuhnya di Pilpres AS 2020. Tumben ya, Trump baik ke musuhnya.

Bengisnya Trump ke musuh-musuhnya sudah terlihat sejak Pilpres AS, 2016. Saat itu Trump bersaing ketat dengan Hillary Clinton. Trump pernah menjuluki Hillary dengan “iblis”. Trump juga pernah menghina Beto O’Rourke, salah satu politisi Partai Demokrat yang mundur di Pilpres AS 2020, dengan kata-kata kasar, “mundur seperti seekor anjing”. Trump juga dinilai rasis. Ia pernah menyerang salah seorang anggota kongres kulit hitam, Elijah Cummings. Trump menyebut, distrik asal Cummings sebagai yang terburuk di AS. Menjijikkan dan dipenuhi tikus. Trump juga bilang tak ada manu sia yang mau tinggal di sana.

Sebelumnya, Trump juga sempat mengejek Biden. Ia menyebut Biden akan “jatuh seperti sebuah batu” dalam Pilpres 2020. Namun, saat Biden diledek Korut sebagai “anjing gila”, Trump justru berbalik seperti temannya.

“Dia bukan anjing gila. Dia sebenarnya lebih baik dari itu,” tulis Trump, di akun Twitternya, Minggu. Meskipun membela, Trump juga me nyelipkan sindiran kepada Biden dengan kata pengantuk dan lambat. Presiden dari Partai Republik itu mengklaim dirinya sebagai satu-satunya yang mampu dan cekatan.

Baca juga : Urus Mobil Dinas Kabupaten, KPK Turun Kelas

“Anda harus bertindak cepat, menyelesaikan kesepakatan. Sampai jumpa lagi!,” sentil Trump soal Biden saat me-retweet cuitan akun @GrahamLedger yang membagikan link berita soal sebutan anjing gila yang diberikan Korut kepada Biden itu.

Hinaan kasar disampaikan Korut melalui kantor berita resminya, Korean Central News Agency (KCNA). Reaksi dari Korut itu ditengarai terkait iklan Biden. Tim kampanye Biden pekan ini merilis iklan yang mengecam kebijakan luar negeri Trump. Karena dinilai pro diktator dan tiran.

“Diktator dan tiran di puji, sekutu-sekutu kita di kesam pingkan,” bunyi salah satu bagian dari iklan tersebut. 

Sasaran tembak iklan tersebut semakin jelas karena di dalamnya berisikan gambar Trump berjabat tangan dengan Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong-un, di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Singapura, tahun lalu. Korut pun berang dan menyerang balik. Mereka merasa martabat Jong-un difitnah.

Baca juga : BI Ramal Kredit Baru Tumbuh Pada Triwulan IV

“(Biden) memiliki keberanian untuk memfitnah martabat kepemimpinan tertinggi DPRK,” tulis KCNA dalam laporannya pada Kamis lalu.

Masih dalam laman berita tersebut, mereka menyebut Biden seperti “anjing gila” yang bisa melukai banyak orang jika dibiarkan berlarian. “Mereka harus dipukuli hingga tewas dengan tongkat,” usul KCNA, yang mengatakan tindakan itu juga akan menguntungkan AS.

Biden lewat akun twitternya, @JoeBiden, tidak merespons hinaan Korut terhadapnya. Atau membalas sindiran Trump.

Seharian kemarin, Biden kebanyakan menyerang Trump soal pajak dan korupsi. Termasuk me-retweet cuitan akun New York Times yang menyoroti tagihan pajak FedEx yang berubah dari 1,5 miliar dolar AS menjadi 0 dolar AS dalam satu tahun.

Baca juga : BI: Penjualan Eceran Agustus Tumbuh Melambat

“Apa yang berubah? Pemotongan pajak administrasi Trump - yang dilobi keras perusahaan,” tulis media tersebut.[SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.