Dark/Light Mode

WNI Bebas Dari Abu Sayyaf Tanpa Kontribusi Malaysia

Kamis, 17 Januari 2019 20:40 WIB
Lalu Muhammad Iqbal.(Foto Mina)
Lalu Muhammad Iqbal.(Foto Mina)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satu dari tiga warga Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf dibebaskan di Jolo, selatan Filipina, Selasa (15/1). WNI itu bernama Samsul Saguni. Anak buah kapal ikan Malaysia. Dia diculik dan ditawan sejak 11 September 2018. Dia bersama rekannya yang juga WNI , Usman Yunus, diculik anggota kelompok bersenjata Abu Sayyaf saat melaut di perairan Pulau Gaya, Semporna, Sabah, Malaysia.

Sebelumnya, Usman Yunus berhasil melarikan diri pada 7 Desember 2018. Kabar bebasnya Samsul dibenarkan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal. Dia menekankan, Malaysia tidak berkontribusi dalam pembebasan Samsul. “Pemerintah Filipina memberikan dukungan dalam upaya pembebasan sandera,” ujar Iqbal, kemarin.

Baca juga : Beijing Semprit PM Justin Trudeau

“Para sandera diculik di wilayah Malasyia, tapi dalam proses pembebasannya tidak ada kontribusi Pemerintah Malaysia sama sekali,” imbuhnya.

Dia juga menampik adanya kabar pemberian uang tebusan dalam pembebasan Samsul. Saat ini, Samsul masih berada di Pangkalan Militer Westmincom di Jolo, Filipina Selatan. Dia melakukan pemeriksaan kesehatan dan menunggu ke Zamboanga City. Setelah diserahkan kepada pihak KBRI Manila secara resmi, Samsul akan dipulangkan ke Indonesia. Sejak 2016, ada 36 WNI disandera Filipina Selatan. Dari jumlah tersebut, 34 di antaranya sudah bebas dan dua WNI masih dalam upaya pembebasan. Sebelum bebas, video Samsul yang merintih meminta pertolongan sempat tersebar di media sosial Malaysia beberapa waktu lalu.

Baca juga : Bos Restoran Tawarkan Kerjaan Kepada Maling

Samsul terlihat menangis dan memohon bantuan dari bawah lubang tanah. Dalam video, dia terlihat mengenakan celana pendek berwarna merah muda tanpa pakaian, didampingi dua orang yang terlihat sebagai penyandera sambil menodongkan senjata ke arahnya. Berdasarkan sumber dari Filipina, video itu dikirim Abu Sayyaf kepada pemilik kapal berbendera Malaysia demi meminta tebusan. Pemilik kapal lantas mengirim rekaman itu kepada aparat, dan kemudian tersebar. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.