Dark/Light Mode

Pesawat Militer Chili Hilang, Petugas Temukan Jenazah

Kamis, 12 Desember 2019 20:15 WIB
Keluarga korban tiba di pangkalan AU di Punta Arenas, Chili. (Foto Associated Press)
Keluarga korban tiba di pangkalan AU di Punta Arenas, Chili. (Foto Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Petugas penyelamat di Chili telah menemukan jenazah diyakini berasal dari pesawat kargo militer yang hilang, Senin (9/12) dengan 38 orang, di atas bentangan laut yang dingin antara Amerika Selatan dan Antartika.

Dilansir BBC, Gubernur Magallanes José Fernández mengatakan keluarga korban telah diberitahu tentang penemuan itu. Namun Gubernur Fernández tidak memberikan info detil. Ia mengatakan, "Kami menerima informasi dari angkatan udara, bahwa mereka telah menemukan beberapa puing-puing dari pesawat serta jenazah," katanya.

"Ini adalah momen yang sangat menyedihkan," tambahnya.

Baca juga : Kementan Pilih Tegal Jadi Lokasi Pelatihan Petugas Verifikasi Bawang Putih

Angkatan Udara (AU) Chili belum mengkonfirmasi informasi tersebut. Sebelumnya, AU mengatakan, puing-puing telah ditemukan mengambang di daerah pesawat kargo C-130 Hercules terakhir kali melakukan kontak. Sekitar 30 kilometer arah selatan tempat pesawat itu melakukan kontak terakhir. Bagian-bagian yang ditemukan akan dianalisis untuk menentukan apakah itu milik pesawat kargo Hercules C-130.

Kementerian Pertahanan Brazil juga mengatakan dalam sebuah pernyataan, salah satu kapalnya telah menemukan barang-barang pribadi dan puing-puing yang kompatibel dengan pesawat, sekitar 500 km dari kota Argentina selatan Ushuaia di Patagonia.

Pesawat itu, yang menuju pangkalan di Antartika, menghilang tak lama setelah lepas landas Senin malam dari kota selatan Punta Arenas di Patagonia Chili. AU menyimpulkan pesawat itu jatuh.

Baca juga : Malaysia Kutuk Serangan Militer Israel Pasca Gencatan Senjata

Penerbangan itu mengangkut 38 orang antara lain tiga tentara Chili, dua warga sipil yang dipekerjakan perusahaan rekayasa dan konstruksi, satu mahasiswa  dan 15 anggota angkatan udara.

“Kami akan melanjutkan pencarian dan berharap untuk hasil yang lebih baik,” kata Jenderal Angkatan Udara Eduardo Mosqueira.

Penyebab kecelakaan itu tidak diketahui dan para pejabat mengakui peluang tipis untuk menemukan orang yang selamat. Sebelumnya pada Rabu, militer Chile mengirim jet tempur dalam pencarian diperluas setelah gelombang besar bergulir di Selat Drake yang dingin dan awan rendah telah mempersulit misi sehari sebelumnya, kata pihak berwenang.

Baca juga : Kerja Diambil Alih Robot, Pekerja Bisa Lakukan Ini

Wilayah di mana pesawat itu lenyap adalah belantara lautan yang luas, sebagian besar tak tersentuh, yang dihuni penguin di tepi benua Amerika Selatan dengan kedalaman 3.500 meter. Militer menggunakan kapal-kapal Angkatan Laut dengan mengaktifkan sonar untuk mendeteksi adanya kelainan di kedalaman. Kapal-kapal dari Argentina dan Brazil membantu pencarian itu.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.