Dark/Light Mode

Kementan Pilih Tegal Jadi Lokasi Pelatihan Petugas Verifikasi Bawang Putih

Minggu, 24 November 2019 01:15 WIB
Dirjen Hortikultura Kementan Anton Prihasto (kanan). (Foto: Humas Kementan)
Dirjen Hortikultura Kementan Anton Prihasto (kanan). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 20 petugas verifikasi lapang bawang putih yang merupakan pegawai Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), digembleng pengetahuan teknis budidaya dan pascapanen di Desa Tuwel, Kecamatan Guci, Kabupaten Tegal. Materinya meliputi penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengairan hingga teknik pemanenan. Petugas juga dibekali ilmu teknologi penyimpanan instore dryer untuk mempercepat pengeringan calon benih bawang putih.

Selama kegiatan berlangsung, para petugas yang digadang mampu menjadi pengawal program peningkatan produksi bawang putih nasional tersebut, terlihat sukacita mengikuti seluruh proses pelatihan. "Saya ingin agar seluruh staf yang bertugas sebagai tim verifikasi tidak hanya memahami administrasi saja, namun mampu menjadi pendamping dinas dan pelaku usaha impor dalam berbudidaya bawang putih. Sehingga, saya anggap kegiatan ini penting. Pemilihan lokasi di Kabupaten Tegal juga sangat tepat, ada cerita sukses, sehingga mendorong saya harus datang dan melihat langsung ke sini," ujar Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat ikut memberikan pembekalan di Mamapi Cafe, Tuwel, Bojong, Tegal, Jumat (22/11).

Prihasto mengatakan peningkatan kapabilitas petugas verifikasi menjadi salah satu perhatian Kementan, terutama untuk mendukung kebijakan pengembangan bawang putih yang melibatkan importir. "Kami ingin petugas verifikasi selain berintegritas tinggi, juga cakap secara teknis dan profesional dalam menjalankan tugasnya di lapangan," ucap pria yang akrab dipanggil Anton tersebut. 

Baca juga : Kementan Tak Pernah Cabut Kewajiban Tanam Bawang Putih bagi Importir

Dipilihnya Tegal sebagai lokasi pelatihan bawang putih karena dinilai memiliki sejarah sukses budidaya bawang putih lokal sejak era tahun 1990-an. "Petani bawang putih Tegal terkenal maju dan memiliki success story yang menggembirakan. Kami dorong Tegal bisa menyelenggarakan Festival Bawang Putih. Harapannya bisa memperkuat posisi Tegal sebagai show window dan percontohan budidaya bawang putih maju di tingkat nasional," tambah Anton, semangat.

Anton mengajak semua pihak mendorong harga bawang putih lokal bisa kompetitif dengan bawang putih impor. "Kurun 2 tahun terakhir, sudah banyak kemajuan dalam pengembangan bawang putih lokal. Contohnya ukuran umbi, sekarang sudah mampu menyamai ukuran bawang impor. Kandungan alisin bawang putih lokal juga lebih tinggi, sehingga membuat aroma bawang putih lokal jauh lebih kuat dan nikmat," kata Anton.

"PR kita selanjutnya adalah soal harga. Bayangkan, biaya pokok produksi di Tiongkok hanya Rp 5 ribu per kilogram, sementara bawang putih lokal mencapai Rp 13 ribu per kilo. Mahalnya biaya produksi kita salah satunya disebabkan harga benih yang tinggi. Kalau harga benih bisa ditekan, maka ongkos produksi bisa di harga Rp 7-8 ribu. Bisa lah kompetitif di pasar kalau harganya segitu. Namun, apapun petani harus tetap mendapat keuntungan yang wajar," tukas Anton.

Baca juga : Pancasila Harus Jadi Dasar Nilai Pembentukan Komunitas Masyarakat

Bupati Tegal, Umi Azizah, mengaku sempat menolak mentah-mentah program bawang putih saat dulu masih menjadi wakil bupati tahun 2015. "Saya yang juga petani bawang putih tahu betul gimana terpuruknya petani bawang putih tegal saat itu. Sehingga saya tidak mau lihat petani kembali berduka dan bangkrut," ujar Umi yang turut serta dalam acara tersebut.

Namun, pada 2018, saat panen bersama BI dan Balitsa rasa pesimis berubah menjadi optimis karena ternyata bawang putih Tegal bisa berproduksi optimal kembali. Bahkan generasi petani mudanya sekarang banyak bermunculan," kenang Bupati berprestasi ini dengan nada haru. Bahkan Umi mengaku sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan yang digagas Dirjen Hortikultura tersebut.

Menurut Bupati yang akrab dengan petani ini,  dirinya sangat mendukung dengan upaya pemerintah pusat membangkitkan kembali kejayaan bawang putih nasional yang telah lama tenggelam. "Potensi pertanian Tegal sangat besar, sehingga jika ada program dapat dibawa ke Tegal bisa membuat petani semakin bergairah. Kami siap jadi tuan rumah rencana Festival Bawang Putih Nasional. Saya titip pesan agar petani bawang putih Tegal untuk tetap semangat," katanya. 

Baca juga : Kemnaker Ajak Industri Manfaatkan Pengurangan Pajak untuk Pelatihan Vokasi

Umi menambahkan, berkat kerja keras Pemkab dan masyarakat Tegal, daerahnya mendapat anugerah penghargaan atas pencapaian perencanaan dan pembangunan terbaik tingkat nasional di tahun 2018. "Ini tahun ke 5 kami mendapatkan penghargaan tersebut," ujar Umi bangga. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.