Dark/Light Mode

Total Ada 1.112 Kasus, Wabah Virus Korona Kini Renggut 41 Nyawa Warga China Daratan

Sabtu, 25 Januari 2020 07:53 WIB
Suasana rumah sakit yang penuh sesak oleh pasien virus Korona di China. (Foto: SCMP)
Suasana rumah sakit yang penuh sesak oleh pasien virus Korona di China. (Foto: SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wabah coronavirus yang berawal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, kini telah menjangkiti lebih dari 1.000 orang di China Daratan, yang berakhir dengan 41 kematian.

Demikian dilaporkan pihak berwenang China, seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu (25/1).

29 provinsi di China melaporkan 1.112 warganya terinfeksi virus yang mengakibatkan penyakit mirip pneumonia berat. 572 di antaranya, adalah warga Kota Wuhan.

Wabah ini telah merenggut 39 nyawa warga Hubei, 1 warga Hebei, dan 1 warga Heilongjiang.

Baca juga : Meski Telat, Pemkot Wuhan Larang Warganya Bepergian

Kasus wabah virus Wuhan juga dilaporkan terjadi Hong Kong, Macau, Taiwan, dan delapan negara lainnya.

Saat ini, puluhan juta warga Hubei terkunci. Tak bisa ke mana-mana, menyusul adanya larangan bepergian yang juga diterapkan di sebagian besar provinsi di China.

Operasional penerbangan, kereta api, bus dan feri yang menghubungkan Wuhan - yang merupakan pusat untuk beberapa jalur kereta berkecepatan tinggi - ke kota-kota lain di Hubei, telah distop untuk sementara.

18 provinsi di China, juga telah memberlakukan status tanggap darurat kesehatan masyarakat. Segala kegiatan publik, bisnis, sekolah dihentikan sementara waktu. Populasi migran juga dikarantina di wilayah tersebut.

Baca juga : Kemenperin Gembleng Pengusaha Baru Bidang Fesyen Dan Kriya

Video yang menggambarkan derita warga Wuhan akibat wabah virus ini, tersebar luas di media sosial. Mereka tampak putus asa mencari bantuan.

Dokter dan perawat juga dikabarkan mengalami gangguan emosional dalam menangani pasien virus Wuhan.

Koridor rumah sakit pun tampak sesak oleh pasien berpenyakit mirip pneumonia berat. Beberapa di antaranya bahkan tergeletak di lantai.

Lebih dari 20 rumah sakit di Wuhan, telah memposting permohonan bantuan. Mereka kekurangan masker, sarung tangan lateks, kacamata pelindung dan baju bedah karena membludaknya pasien.

Baca juga : Bertemu di Davos, Menkominfo-Qualcomm Bahas Kerja Sama Pengembangan Teknologi 5G

Provinsi Hubei juga memperketat pembatasan kendaraan pribadi, yang berasal dari Wuhan. Kota Chibi yang berbatasan dengan Wuhan, telah resmi melarang seluruh pom bensin di wilayahnya, meladeni permintaan bahan bakar untuk seluruh kendaraan berplat nomor Wuhan.

Untuk mengatasi wabah virus yang semakin merajalela ini, China Development Bank dilaporkan telah memberikan pinjaman darurat 2 miliar yuan atau setara 288,3 juta dolar AS kepada Pemerintah Kota Wuhan, Jumat (24/2).

Sebelumnya, pada Kamis (23/1), Kementerian Keuangan China telah mengalokasikan bantuan senilai 1 miliar yuan untuk Pemerintah Provinsi Hubei. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.