Dark/Light Mode

Warga Hindari Perjalanan dan Kumpul-kumpul

Tangkal Covid-19, Ikon Kota London Sepi Pengunjung

Kamis, 19 Maret 2020 22:08 WIB
Kawasan Westminster Bridge tempat turis menyaksikan  London Eye hanya terlihat pak tua. (Foto UKinIndnesia/Twitter)
Kawasan Westminster Bridge tempat turis menyaksikan London Eye hanya terlihat pak tua. (Foto UKinIndnesia/Twitter)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kota London, Inggris, tampak tenang dan sepi. Kamis (19/3), tak ada warga memadati tempat umum menyusul keluarnya imbauan Perdana Menteri Boris Inggris dalam membendung penyebaran Covid-19.

Meski awalnya dirasa sulit untuk dijalani, tapi berlangsung mulus. Tampak, Kamis (19/3), Trafalgar Square London, stasiun bawah tanah Embankment, kawasan Westminster Bridge dekat London Eye, dan Gatwick Airport South Terminal tanpa kerumunan massa. Padahal ikon kota London itu biasanya hidup. Penuh warga maupun pendatang.

Trafalgar Square London (Foto @UKinIndonesia)

Kedutaan Besar Inggris di Jakarta di akun Twitter-nya @UKinIndonesia memajang foto lokasi-lokasi kosong tersebut, yang biasanya dipadati warga. Lalu mengomentari.

Baca juga : Gagal Tangani Coronavirus, Wali Kota Wuhan Siap Mundur

"Rakyat telah melakukan pengorbanan demi mencegah penyebaran Covid-19," isi cuitan @UKinIndonesia.

Pada Selasa (17/3), Pemerintah Inggris pada mengimbau seluruh penduduknya untuk tidak melakukan perjalanan yang bukan darurat dan menghindari kontak (sentuh fisik) dengan orang lain demi mencegah penularan Covid-19).

Stasiun bawah tanah Embankmant (Foto @UKinIndonesia)

Selain itu, Johnson mengharuskan semua orang bekerja dari rumah jika memungkinkan. Meski hal itu memang dianggap sebagai suatu upaya yang masih sulit dilakukan. Namun, demi kebaikan bersama perang lawan Covid-19, kebijakan Johnson diikuti warga.

Baca juga : Ketua Komisi Negosiasi Brexit Uni Eropa Kena Virus Corona

Awalnya Johnson dikritik lamban menangani pandemi ini. Inggris termasuk 10 besar jumlah warganya yang terinfeksi. Sebagaimana data https://www.worldometers.info pantauan RMco.id pada Kamis (19/3) hingga pukul 21:53, total positif Covid-19 ada 2.689. Meninggal dunia 108. Sembuh 65 orang.

Sedangkan kasus yang aktif ada 2.516 yaitu korban kondisi ringan 2.496 dan serius 20. Menyikapi jumlah korban yang meningkat, Johnson mengumumkan bahwa sekolah negeri dan swasta, sekaligus sekolah perawat, akan ditutup mulai Jumat petang. 

 Inggris, Skotlandia dan Wales meliburkan sekolah mulai Jumat, sementara Irlandia Utara mulai Senin pekan depan.

Gatwick Airport South Terminal (Foto @UKinIndonesia)

Baca juga : WHO Himpun Dana Rp 685,4 M untuk Solidaritas Covid-19

Dari situs Kementerian Luar Negeri Inggris, mereka telah menaikkan risiko bencana non-alam ini ke level tinggi. Dikutip dari aplikasi Safe Travel milik Kementerian Luar Negeri Indonesia per Kamis (19/3), imbauan perjalanan ke Inggris juga telah dinaikkan menjadi merah dengan penjelasan 'jangan bepergian ke negara/wilayah ini'.

Badan Pariwisata Inggris, Visit Britain, ikut menyarankan jika memiliki kekhawatiran tentang dampak wabah Covid-19 pada rencana perjalanan saat ini, silakan melakukan pembaruan informasi dengan maskapai penerbangan, hotel, dan operator tur yang sudah dipesan sebelumnya. [MEL]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.