Dark/Light Mode

Trump Promosikan Chloroquine, Nigeria Keracunan

Minggu, 22 Maret 2020 11:25 WIB
Trump Promosikan Chloroquine, Nigeria Keracunan

RM.id  Rakyat Merdeka - Nigeria melaporkan dua kasus keracunan akibat overdosis chloroquine, setelah Presiden AS Donald Trump mempromosikan pil antimalaria sebagai obat untuk memerangi virus Corona atau Covid-19.

Dua korban overdosis itu pun langsung dirawat di sebuah rumah sakit di Lagos.

Soal ini, pemerintah Nigeria mengingatkan warganya untuk tidak mengobati diri sendiri. Terutama, setelah permintaan chloroquine di Lagos, kota yang berpenduduk 20 juta jiwa, mengalami lonjakan.

"Tolong, jangan panik. Penggunaan chloroquine untuk mengobati virus Corona masih dalam fase uji coba, untuk dikombinasikan dengan pengobatan lainnya. Belum terverifikasi sebagai obat-obatan pencegahan atau opsi kuratif," kata Asisten Senior Bidang Kesehatan Gubernur Lagos, Oreoluwa Finnih seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (21/3).

Baca juga : Trump Pake Chloroquine, Jokowi Borong Dua Juta Avigan

Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria mengingatkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menyetujui penggunaan chloroquine untuk melawan virus.

Hingga Sabtu (21/3), negara terpadat di Afrika itu melaporkan 22 kasus positif Corona.

Trump Promosikan Chloroquine

Kamis (19/3) lalu, Trump mengatakan, chloroquine dan turunannya: hydroxychloroquine punya potensi besar dalam memerangi wabah Covid-19.

Baca juga : Dampak Corona, Bank Mandiri Beri Keringanan Kredit Bagi UMKM

Ia pun kembali mengulanginya dalam cuitan di akun Twitter, Sabtu (21/3).

 

Kepada jamaah Twitter, Trump bilang, hydroxychloroquine dan azithromycin dapat dikonsumsi bersama untuk menyudahi salah satu game terbesar dalam sejarah medis. Trump mendesak agar kedua jenis obat itu segera dipakai.

Selain itu, suami Melania ini juga me-retweet sebuah postingan tentang studi kecil terhadap 26 pasien, yang menunjukkan keberhasilan dalam memberantas virus Covid-19, ketika kedua obat itu dipakai bersama.

Baca juga : Bukan Corona, BKS Kena Tifus Dan Asma

Beberapa rumah sakit pun sudah mulai menimbun hydroxychloroquine. Sejumlah lembaga medis, juga bersiap melakukan studi lanjutan.

Sementara itu, para ahli mengatakan, hingga kini belum ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan dan chloroquine dan turunannya.

Lembaga Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) juga belum menyetujui obat-obatan antimalaria dalam mengobati penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus Covid-19.

Di Afrika, chloroquine sudah tak lagi digunakan untuk mengobati malaria. Namun, beberapa apotek masih menyimpannya untuk pasien yang kebal terhadap obat anti-malaria lainnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.