Dark/Light Mode

Trump Pake Chloroquine, Jokowi Borong Dua Juta Avigan

Sabtu, 21 Maret 2020 09:07 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: ist)
Presiden Jokowi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengklaim, chloroquine bisa menyembuhkan pasien virus corona. Trump meminta, negaranya segera produksi obat tersebut. Presiden Jokowi pun ikutan memborong 3 juta obat malaria tersebut. Selain itu, Jokowi juga memborong 2 juta avigan.

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (19/3) lalu, Trump menyebut, chloroquine memiliki dampak yang sangat menggembirakan pada pasien corona. "Kita akan dapat membuat obat itu tersedia segera," ujar Trump seperti dikutip dari AFP, kemarin. "Saya rasa ini akan cukup menggembirakan. Ini bisa jadi penentu atau mungkin juga tidak," sambung dia. 

Sejak 1940-an, chloroquine digunakan untuk pengobatan malaria. Tak cuma itu. Obat ini  juga biasa digunakan untuk pengobatan lupus dan rheumatoid arthritis atau peradangan sendi. Chloroquine banyak ditemukan di kulit pohon cinchona di kawasan Amerika Latin. 

Di Indonesia, pohon yang dikenal sebagai pohon kina ini banyak ditemukan di Jawa Barat. Trump pun menyatakan, obat ini tidak berbahaya. "Sudah ada sejak lama. Jadi kalau tidak berhasil kita tahu tidak akan membunuh siapapun," tegasnya. 

Baca juga : Sore Ini, Rapid Test Corona Dimulai di Jakarta Selatan

Trump mengklaim, Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan (Food and Drug Administration/ FDA) AS sudah menyetujui penggunaan chloroquine untuk pengobatan pasien corona. "Mereka sudah melalui proses pengajuan dan sudah disetujui. Jadi kita akan bisa memakai obat itu lewat resep," imbuh Trump.

Selain itu, Trump mengatakan FDA juga akan meninjau Remdisivir, yang dikembangkan sebagai obat infeksi virus Ebola dan Marburg, untuk pengobatan corona. Meski belum disetujui secara resmi, Komisioner FDA Stephen Hahn menyebut, akses obat itu dapat diproduksi secara luas. 

"Itu adalah obat yang diarahkan presiden untuk kita perhatikan, apakah pendekatan penggunaan diperluas untuk itu dapat dilakukan untuk benar-benar melihat apakah itu menguntungkan pasien," ucap Hahn. Tetapi ia memperingatkan, sejauh ini pengobatan ini belum terbukti.

Presiden Jokowi rupanya sama dengan Trump. Eks Wali Kota Solo itu memborong chloroquine. "Kita telah siap 3 juta," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin. 

Baca juga : Perangi Corona, Jokowi Sudah Pesan 5 Juta Pil Avigan dan Obat Antimalaria

Selain obat malaria itu, Jokowi juga menyebut, Indonesia memesan obat Avigan sebanyak dua juta. Saat ini, obat flu asal Jepang itu telah didatangkan sebanyak 5 ribu. "Obat ini sudah dicoba 1,2,3 negara dan beri kesembuhan," imbuh Jokowi.

Obat-obat ini, kata Jokowi, akan sampai di tangan pasien melalui dokter yang berkeliling dari rumah ke rumah, rumah sakit, serta puskesmas di kawasan terinfeksi. "Saya sudah minta BUMN farmasi untuk memperbanyak produksinya," tutup dia. 

Avigan yang juga dikenal dengan nama Favipiravir adalah obat anti influenza yang dikembangkan oleh perusahaan asal Jepang, Fujifilm Toyama Chemical sejak 2014 lalu. Otoritas Kesehatan China mengklaim, Avigan secara efektif bisa mengobati pasien yang terinfeksi virus corona.

Klaim bermula saat dilakukan uji klinis terhadap 340 pasien di rumah sakit Wuhan dan Shenzhen. Pasien positif dinyatakan sembuh empat hari setelah diberikan obat anti influenza tersebut. Sedangkan pasien yang tidak diberikan Avigan, rata-rata membutuhkan 11 hari sampai akhirnya dinyatakan negatif virus corona.

Baca juga : Jokowi Perintahkan Para Menteri Kerja Online

“Ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan jelas efektif dalam perawatan,” tegas Direktur Pusat Nasional untuk Pengembangan Bioteknologi China, Zhang Xinmin dalam konferensi pers di Beijing, China, Selasa (17/3), seperti dikutip dari The Guardian. 

Selain itu, hasil sinar-X menunjukkan adanya peningkatan kondisi paru-paru pasien yang diobati dengan Avigan, peningkatannya mencapai 91 persen. Sedangkan mereka yang tidak diobati Avigan hanya mengalami peningkatan sekitar 62 persen.

Kementerian Kesehatan Jepang tak membantah atau mengiyakan klaim China. Yang pasti, Avigan tidak efektif mengobati pasien corona dengan gejala kronis. “Kami telah memberi favipiravir pada 70 hingga 80 pasien, tetapi tampaknya tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda,” ujar juru bicara Kemenkes Jepang, kepada Mainichi Shimbun. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.