Dark/Light Mode

Dubes Lyudmila Protes Penggunaan "Propagada Rusia"

Senin, 4 Februari 2019 18:27 WIB
Dubes Lyudmila Protes
Penggunaan ”Propagada Rusia”

RM.id  Rakyat Merdeka - Rusia tidak suka penggunaan istilah "Propaganda Rusia" digunakan dalam kampanye calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Verobieva, istilah tersebut, sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.

Istilah itu mencuat pada masa kampanye pemilu presiden Amerika 2016. Propaganda Rusia yang dimaksud adalah teknik firehose of falsehood atau selang pemadam kebakaran dengan cara menggunakan kebohongan untuk memutarbalikkan fakta atas kekeliruan yang dimunculkan lembaga konsultasi politik Amerika Serikat Rand Corporation pada 2016.

Baca juga : Oposisi India Protes Pencalonan Narendra

"Istilah tersebut, sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," kata Dubes Lyudmila Verobieva. "Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak mencampuri urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," sambungnya.

Pernyataan Lyudmila, hari ini, dimuat dalam keterangan Kedutaan Rusia yang diunggah di akun Twitter resmi Kedutaan Rusia di Jakarta.

Baca juga : Dubes Jepang Rayakan Pemberian Penghargaan Kepada Din Syamsuddin

 

Atase Pers Kedubes Rusia di Indonesia, Denis Tetiushin mengatakan, pernyataan itu menegaskan sikap Kedutaan Besar Rusia yang tak ingin istilah tersebut digunakan.

Baca juga : Dipaksa Lengser, Maduro Ingin Percepat Pemilu

"Kami tidak ingin istilah ini dipakai, karena istilah Propaganda Rusia adalah fitnah murni yg diciptakan Amerika Serikat," cetus Tetiushin.

Sebelumnya, Jokowi menuding ada pihak yang menggunakan propaganda Rusia untuk memutarbalikkan fakta. "Cara-cara politik seperti ini harus diakhiri, menyampaikan semburan dusta, semburan fitnah, semburan hoaks, teori propaganda Rusia yang kalau nanti tidak benar, lalu minta maaf. Akan tetapi, besoknya keluar lagi pernyataan seperti itu, lalu minta maaf lagi," kata Jokowi di Kantor Redaksi Jawa Pos, Graha Pena, Surabaya, Sabtu (2/2). [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.