Dark/Light Mode

Dubes Jepang Teken Nota Pinjaman Yen Proyek Pembenahan Pipa Air

Rabu, 1 April 2020 06:47 WIB
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii memperlihatkan Nota Pinjaman Yen Untuk Proyek Pembenahan Pipa Air
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii memperlihatkan Nota Pinjaman Yen Untuk Proyek Pembenahan Pipa Air

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Direktur Jenderal Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Indonesia Desra Percaya, Jumat (27/3), menantangani Nota Pinjaman Yen untuk Proyek Pembenahan Pipa Air di bawah tanah Jakarta (daerah 1) dan Proyek Pinjaman Yen Pengendalian banjir (fase 2).

Nota pinjaman ini senilai total 64,36 miliar yen atau sekitar Rp 9,7 triliun untuk membangun pipa air di bawah tanah (daerah 1) Provinsi DKI Jakarta dan proyek pembenahan infrastruktur pengendalian banjir serta peningkatan kapasitas pengendalian banjir di kawasan Pekanbaru, Padang, Jambi dan Bima.

Proyek pertama dengan nilai pinjaman sebesar 57,061 miliar yen (Rp 8,5 triliun) dialokasikan untuk proyek pembangunan pipa air bawah tanah DKI Jakarta.

Baca juga : DPR Puas dengan Hasil Program Peningkatan Populasi Sapi

"Melalui proyek ini diharapkan terjadi perbaikan dalam pengolahan air limbah di provinsi DKI Jakarta dan berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, kebersihan lingkungan dan menjaga kelestarian sumber daya air," pernyataan resmi Kedutaan Besar Jepang, Senin (30/3).

Pihak Jepang mendapati, DKI Jakarta tidak memiliki penambahan jaringan pipa air limbah dan air bersih yang setara dengan penambahan jumlah penduduk dan penambahan industri di kawasannya.

Rasio penyebaran pipa air di bawah tanah DKI Jakarta pada 2017 tercatat hanya pada angka 11 persen. Dan ada permasalahan lingkungan yang disebabkan pencemaran kualitas air seperti sungai dan air bawah tanah yang merugikan kesehatan masyarakat.

Baca juga : Permintaan Meningkat, Pertamina Pastikan Pasokan LPG Aman

Maka dengan pelaksanaan proyek ini, diharapkan pada 2028 jumlah penduduk yang mendapat manfaat fasilitas pengolahan air limbah melonjak dari 0 menjadi 989.389 orang dan demikian juga dengan kapasitas pengolahan air limbah.

Sementara itu, untuk proyek pengendalian banjir di Pekanbaru, Padang, Jambi dan Bima dengan nilai nota pinjaman sebesar 7,299 miliar yen (Rp 1,2 triliun) ditujukan mendanai pembenahan infrastruktur pengendalian banjir seperti bendungan, peremajaan sungai, tanggul dan jaringan pipa air kotor.

Pemerintah Jepang melihat kawasan di empat area di atas merupakan daerah rawan banjir. Proyek ini diharapkan berkontribusi dalam menekan kerugian yang disebabkan banjir. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.