Dark/Light Mode

Jerman Longgarkan Lockdown, Sekolah Mau Dibuka Bertahap

Kamis, 16 April 2020 06:34 WIB
Tim medis melakukan tes Covid-19  di pusat pengujian virus corona  di Munich, Jerman.  Jerman  melakukan 500.000 tes per pekan. (Foto AP/Matthias Schrader,
Tim medis melakukan tes Covid-19 di pusat pengujian virus corona di Munich, Jerman. Jerman melakukan 500.000 tes per pekan. (Foto AP/Matthias Schrader,

RM.id  Rakyat Merdeka - Jerman akan membuka sekolah pada 4 Mei dan mengizinkan beberapa toko yang saat ini tutup untuk beroperasi kembali. Namun, kebijakan pembatasan sosial tetap berlaku. 

Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu (15/4) mengumumkan fase selanjutnya dari rencana Jerman untuk menghentikan penyebaran virus corona. Ia membuka pidato dengan berterima kasih kepada warga karena mematuhi kebijakan. Wanita besi Jerman itu juga menyampaikan simpati kepada semua yang terdampak  virus, termasuk 3.606 orang yang telah meninggal karena Covid-19 di Jerman. 

Dilansir DW.com, Merkel mengatakan, saat ini sistem kesehatan Jerman tidak kewalahan, jumlah infeksi yang kurvanya tidak lagi meningkat tajam dan angka kematian yang sepertinya telah melewati puncaknya. Merkel menekankan, ini hanyalah awal sebuah keberhasilan, satu keberhasilan yang rapuh.

"Kami sekarang bergerak maju dengan langkah-langkah kecil," imbuhnya. "Ini adalah situasi yang rapuh di mana kehati-hatian diperlukan, bukan kegembiraan."

Pengumuman Merkel itu digelar usai konsultasi bersama para pakar ilmiah Selasa (14/4) dan para pemimpin 16 negara bagian Jerman pada Rabu (15/4). Mereka berencana bertemu lagi pada 30 April untuk meninjau kembali bagaimana melanjutkan setelah 3 Mei. Aturan yang disepakati adalah:

Baca juga : Denmark Mulai Buka Sekolah, Siswa Harus Berjarak 1,8 Meter

• Toko-toko yang luasnya hingga 800 meter persegi akan diizinkan untuk buka kembali berdasarkan aturan jarak fisik saat ini pada 20 April.

• Sekolah secara perlahan akan membuka kembali pintunya pada 4 Mei, dengan memprioritaskan murid di tahun terakhir sekolah dasar dan menengah. Sekolah yang dibuka kembali harus memiliki strategi menjaga kebersihan yang ketat.

• Salon rambut dapat memulai bisnis pada 4 Mei jika mampu mentaati tindakan perlindungan yang ketat.

• Aturan yang sedang berlangsung bahwa individu hanya boleh bertemu dengan satu orang di luar rumah tangganya tetap berlaku, serta aturan tentang menjaga jarak minimal 1,5 m dari orang lain.

• Acara besar, seperti olahraga dan konser, akan tetap dilarang hingga 31 Agustus.

Baca juga : Jokowi Tak Mau Dikatain Omdo

• Bar, restoran, tempat penitipan anak, teater, dan bioskop akan tutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.

•Misa dan aktivitas serta acara keagamaan lainnya juga masih dilarang untuk digelar.

• Masker pelindung "sangat disarankan," tetapi tidak diwajibkan, agar dikenakan di toko-toko dan di transportasi umum.

• Kontrol ketat di perbatasan Jerman akan tetap berlaku setidaknya 20 hari lagi.

Di bawah sistem federal Jerman, sekolah dan otoritas kesehatan diatur di tingkat negara bagian. Tiap negara memiliki tingkat infeksi yang berbeda, ada banyak kebutuhan berbeda yang perlu dipertimbangkan untuk respons nasional.

Baca juga : 3 Pekan Lockdown, Covidiot Di London Pilih Keluyuran Ke Luar Rumah

Seperti misalnya, Perdana Menteri Bayern Markus Söder, yang duduk di sebelah Merkel pada konferensi pers, menekankan, taman kanak-kanak dan sekolah dasar tetap tutup. Sedangkan Winifried Kretschmann, pemimpin Baden-Württemberg, tempat merek mobil Porsche dan Mercedes berkantor pusat, mengatakan, menghindari lockdown kedua adalah sangat penting bagi ekonomi.

Perusahaan dan politisi khawatir tentang dampak ekonomi dari lockdown yang lama, meskipun pemerintah telah mencoba untuk meredam dengan berbagai langkah, termasuk paket stimulus 750 miliar euro (Rp 12.738,7 triliun).

Kementerian Ekonomi mengatakan, Jerman memasuki resesi pada Maret dan perlambatan yang kemungkinan akan berlanjut sampai pertengahan tahun.

Sekitar 725.000 perusahaan di Jerman menerapkan jam kerja pendek sejak 13 April. Hal tersebut banyak digunakan industri, termasuk sektor mobil Jerman.

Jerman telah mencatat 132.000 kasus COVID-19, dengan sekitar 72.000 pasien telah pulih dari virus. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.