Dark/Light Mode

Di Tengah Covid-19, Pemuda Indonesia dan Ethiopia Bicara Pendidikan

Rabu, 3 Juni 2020 22:02 WIB
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur (tengah) menjadi pembicara kunci dalam Diskusi FGD bertema `How COVID-19 Could Reshape the Higher Education in Indonesia and Ethiopia: What`s Now and What`s Next?`. Diskusi ini diselenggarakan oleh KBRI Addis Ababa, bekerja sama dengan London School of Public Relations - Youth Diplomacy Community Jakarta (LSPR-YDC) dan Indonesia-Ethiopia Youth Association (IEYA), Selasa (3/6). (Foto: KBRI Addis Ababa)
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur (tengah) menjadi pembicara kunci dalam Diskusi FGD bertema `How COVID-19 Could Reshape the Higher Education in Indonesia and Ethiopia: What`s Now and What`s Next?`. Diskusi ini diselenggarakan oleh KBRI Addis Ababa, bekerja sama dengan London School of Public Relations - Youth Diplomacy Community Jakarta (LSPR-YDC) dan Indonesia-Ethiopia Youth Association (IEYA), Selasa (3/6). (Foto: KBRI Addis Ababa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, telah mempengaruhi kehidupan dan cara hidup masyarakat. Termasuk di bidang pendidikan, baik di sekolah maupun perguruan tinggi.

Meski terdapat kendala, belajar dari rumah melalui internet, televisi dan radio menjadi satu-satunya pilihan yang tepat saat ini bagi lembaga pendidikan, pelajar dan mahasiswa di Ethiopia dan Indonesia.

 

Baca juga : Basarah: Jangan Buru-buru Aktifkan Sektor Pendidikan

Hal itu mengemuka dalam diskusi webinar yang diselenggarakan oleh KBRI Addis Ababa, bekerja sama dengan London School of Public Relations - Youth Diplomacy Community Jakarta (LSPR-YDC) dan Indonesia-Ethiopia Youth Association (IEYA), Selasa (3/6).

Diskusi bertajuk “Listen to the Voice of Youth, Focus Group Discussion (FGD): How COVID-19 Could Reshape the Higher Education in Indonesia and Ethiopia: What’s Now and What’s Next?” itu diikuti oleh lebih 100 peserta dari Indonesia dan Ethiopia. Terdiri dari pelajar, mahasiswa, dosen, pejabat pemerintah, tokoh pemuda dan masyarakat.

Dalam diskusi tersebut, peserta bertukar pengalaman, pandangan dan saling belajar mengenai proses pendidikan yang mereka jalani selama masa pandemi. Serta bagaimana masa depan pendidikan mereka.

Baca juga : Pemprov Jabar Paling Masif Gelar PSBB

Dari pengalaman peserta diskusi terungkap,  belajar di sekolah atau kampus jauh lebih efektif dibandingkan belajar dari rumah. Belajar dari rumah, kerap menjumpai banyak kendala. Antara lain keterbatasan infrastruktur media komunikasi, distraksi, motivasi hingga interaksi antar manusia yang terbatas selama masa pandemi.

Namun demikian, peserta diskusi sepakat bahwa proses pendidikan harus tetap berjalan di masa pandemi Covid-19. Karena itu, para pemangku kepentingan - terutama pihak swasta penyedia platform komunikasi - diharapkan lebih banyak terlibat. Di samping menerapkan metode yang revolusioner, dengan tidak melupakan aspek kesehatan pelajar dan mahasiswa.

Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, hadir sebagai pembicara kunci untuk membuka diskusi para pemuda Indonesia dan Ethiopia tersebut.

Baca juga : 5 Juni, Indonesia Sudah Kembali Kerja, Bertahap di 158 Wilayah

“Indonesia dan Ethiopia tentu memiliki cara masing-masing, dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di masa pandemi ini. Oleh karena itu, saling berbagi pengalaman dan pandangan dalam menyelenggarakan pendidikan, sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan peningkatan pendidikan di kedua negara,” kata Duta Besar (Dubes) Al Busyra Basnur.

Diskusi online dipimpin oleh Pinehas Danu Arvito, Presiden LSPR Youth Diplomacy Community dengan moderator Dylan Huber, mahasiswa asal Zimbabwe yang saat ini kuliah di LSPR Jakarta. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.