Dark/Light Mode

Bahas Kerusuhan Rasial dan Covid-19

Putin: AS Kacau Balau, Rusia Lebih Baik

Senin, 15 Juni 2020 20:31 WIB
Presiden Vladimir Putin (kiri) menikmati acara publik pertama yang diadakan Rusia saat pelonggaran lockdown, pekan lalu. (Foto Sputnik)
Presiden Vladimir Putin (kiri) menikmati acara publik pertama yang diadakan Rusia saat pelonggaran lockdown, pekan lalu. (Foto Sputnik)

 Sebelumnya 
Lalu, Putin mengkritik kepemimpinan di AS saat menghadapi Covid-19. Putin juga menyebut, pandemi corona telah mengekspos 'krisis internal yang mendalam' di AS.

"Presiden (Donald) Trump mengatakan kita perlu melakukan ini dan itu, tapi gubernur di beberapa wilayah memberitahunya untuk bertindak," ujarnya.

"Saya pikir persoalannya adalah kepentingan kelompok, kepentingan partai ditempatkan lebih tinggi dari kepentingan seluruh masyarakat dan kepentingan rakyat," tukas Putin.

Di Rusia, sebut Putin, pemerintah pusat dan regional bekerja 'sebagai satu tim' dan tidak melenceng dari kebijakan resmi. 

Baca juga : Kerusuhan Rasial Landa AS, PBNU Kecam Borok Demokrasi Amerika di Bawah Trump

"Saya meragukan ada orang di pemerintahan pusat atau di daerah yang akan mengatakan 'kita tidak akan melakukan apa yang dikatakan pemerintah, apa yang dikatakan presiden, kita pikir ini salah'," tegas Putin soal strategi Rusia dalam menghadapi pandemi corona.

Sejauh ini, Rusia melaporkan 6.948 kematian akibat Corona. Angka itu jauh lebih sedikit dari total kematian di AS yang dilaporkan mencapai 115.436 orang.

Namun, para pengkritik meragukan total kematian di Rusia yang dianggap terlalu rendah jika dibandingkan banyaknya kasus.

Pada Minggu (14/6) waktu setempat, otoritas Rusia melaporkan 8.835 kasus baru, sehingga total kasus virus corona di negara ini mencapai 528.964 kasus. 

Baca juga : Alhamdulillah, Ratusan Ribu WNI Masih Baik-baik Saja

Angka tersebut tercatat sebagai total kasus Corona terbanyak ketiga di dunia, setelah AS dengan lebih dari 2 juta kasus. Dan Brasil dengan lebih dari 867 ribu kasus.

Rusia kini memberikan informasi lebih lengkap soal kematian-kematian akibat corona. Termasuk kasus kematian tampaknya karena Covid-19, namun tidak terdeteksi oleh tes. Juga kasus di mana virus corona terkonfirmasi namun tidak dianggap sebagai penyebab utama kematian.

Dengan metode baru ini, pada Sabtu (13/6) waktu setempat, otoritas Rusia merilis angka resmi total kematian sepanjang April yakni 2.712 orang. Angka itu dua kali lipat lebih banyak dari data yang dilaporkan sebelumnya, yang mencapai 1.152 orang. 

Data baru ini menunjukkan angka kematian akibat virus corona di Rusia mencapai 2,6 persen. Namun para pejabat Rusia menyebut angka kematian untuk Mei dan awal Juni diperkirakan jauh lebih tinggi.

Baca juga : Pelindo I : Arus Penumpang Turun, Angkutan Logistik Naik

Beberapa wilayah di Rusia mulai mencabut pembatasan lockdown secara bertahap. Moskow telah membuka kembali pertokoan non-esensial dan salon. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.