Dark/Light Mode

Tertinggal 15 Persen Suara Di Polling

Trump Makin Terjun Bebas

Jumat, 17 Juli 2020 06:19 WIB
Donald Trump dan Joe Biden bersaing dalam jajak pendapat. (Foto Reuters)
Donald Trump dan Joe Biden bersaing dalam jajak pendapat. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Popularitas Donald Trump sebagai capres petahana, makin terjun bebas. Dia kian tertinggal dari rivalnya, Joe Biden. Kini selisihnya mencapai 15 persen.

Hal ini terlihat dari jajak pendapat yang dirilis Reuters/Ipsos, Rabu (15/7). Sebanyak 52 persen publik menginginkan Biden, jagoan Demokrat, untuk memimpin AS. Sementara Trump hanya mendapat suara 37 persen.

Ini merupakan selisih tertinggi. Jajak pendapat yang sama satu bulan lalu memberi Biden keunggulan delapan poin, 49 – 41 persen.

Baca juga : Menguat 0.62 Persen, Rupiah Paling Sakti di Asia

“Masih ada 16 minggu hingga pilpres. Tapi ini adalah tampilan langsung yang sangat tidak menyenangkan bagi Presiden Trump. Tidak ada sisi positif un tuk presden,” kata analis pol ling Universitas Quinnipiac, Tim Malloy.

Demi memperbaiki popularitasnya jelang pilpres, November nanti, Trump mengganti manajer kampanyenya, Brad Parscale dengan penasihat politiknya, Bill Stepien. Parscale bakal tetap berada di tim kampanye Trump untuk mengurusi data digital selama kampanye.

Tidak hanya itu saja. Trump juga tetap melancarkan serangan kepada capres Partai Demokrat, Joe Biden. Presiden AS ke-45 menyerang Biden dengan menyebut kebijakannya akan membahayakan kehidupan orang Amerika.

Baca juga : Nggak Kapok Sepi, Trump Bakal Kampanye Terbuka Lagi

Trump menuding bahwa Biden dan kaum radikal kiri ingin menghapus keberadaan polisi, dan cara hidup Amerika sehingga seorang pun tidak merasa aman di AS.

Mengutip Bloomberg, kemarin, serangan Trump ini dilakukan untuk mendongkrak popularitasnya yang tengah menurun berdasarkan hasil jajak pendapat. Terutama di kalangan wanita kulit putih pinggiran kota, yang tidak senang dengan tanggapan Trump terhadap protes keadilan rasial dan gerakan Black Lives Matter serta pandemi virus coro￾na serta kemerosotan ekonomi.

Jajak Pendapat NPR/PBS Newshour/Marist Juni yang di adakan 22 Juni -24 Juni menun jukkan bahwa 69 persen pe r empuan kulit putih berpendi￾dikan tinggi tidak menyetujui kinerja pemerintahan Trump. Sebaliknya, 51 persen wanita kulit putih tanpa gelar sarjana menyetujui kinerja presiden.

Baca juga : Retno Marsudi Paling Stylish, Sri Mulyani Konsisten Berbusana Klasik

Demikian pula, jajak pendapat Perguruan Tinggi New York Times-Siena yang diadakan 17 Juni - 22 Juni menunjukkan Biden dengan keunggulan 39 poin atas Trump di antara pe rempuan kulit putih dengan gelar sarjana.

Trump juga menyatakan menentang kebijakan era Obama yang memperkuat undang-undang anti-diskriminasi untuk perumahan di pinggiran kota. Juru bicara kampanye Trump, Tim Murtaugh, mengatakan bahwa Biden tidak dapat melawan para ekstremis dalam partainya menyerang dan menggunduli polisi.

“Itu sudah membuat komunitas kita lebih berbahaya dan akan menjadi lebih buruk jika Biden terpilih,” tandasnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.