Dark/Light Mode

Hobi Menulis dan Ingin Berbagi Ide, Dubes Al Busyro: Ini Passion Saya

Senin, 20 Juli 2020 23:14 WIB
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur di sela acara peluncuran buku `Ethiopia` di KBRI Addis Ababa, Senin (20/7). (Foto: KBRI Addis Ababa)
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur di sela acara peluncuran buku `Ethiopia` di KBRI Addis Ababa, Senin (20/7). (Foto: KBRI Addis Ababa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari lahir biasanya jadi hari yang paling berkesan bagi banyak orang. Tak terkecuali Duta Besar Indonesia untuk Etiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur.

Tepat 20 Juli ini, diplomat kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, ini genap berusia 60 tahun. Dan di hari yang sama, dia meluncurkan buku bertajuk "Catatan Duta Besar Republik Indonesia, Ethiopia" secara virtual.

Didukung Universitas Airlangga, Dubes Al Busyra menceritakan sedikit mengenai isi buku yang dia tulis dan rangkum dari kegiatannya selama bertugas di Addis Ababa setahun belakangan.

"Motivasi saya sederhana. Saya suka menulis dan ingin berbagi ide ke orang banyak. Jadi, saya selalu menuliskan ide dan gagasan yang keluar dari otak saya agar bisa saya teruskan ke banyak orang. Berharap ide-ide tersebut bermanfaat," ujar Dubes Al Busyra dalam bincang santai soal peluncuran bukunya pada Senin petang (20/7).

Dimoderatori seorang mahasiswa Ethiopia yang tengah mengenyam pendidikan di Surabaya, Silas Oghrnemaro, Dubes al Busyra sempat tersipu malu saat diucapkan selamat ulang tahun.

"Selamat ulang tahun ya pak. Selamat atas peluncuran bukunya yang bertepatan di hari spesial anda," ujar Silas di awal pembukaan acara.

Baca juga : Arsenal Dihajar Brighton, Arteta : Ini Kesalahan Saya

"Terima kasih banyak. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang membantu saya menerbitkan buku ini," sahut sang Dubes yang live langsung dari aula Kedutaan Besar Indonesia di Addis Ababa.

Di awal obrolan santainya, Silas bertanya bagaimana bisa Dubes Al Busyra menelurkan buku di masa tugasnya yang baru lewat satu tahun.
"Saya bekerja di negara yang sangat menginspirasi. Saya sudah lama membaca dan mengetahui banyak hal soal Ethiopia," jelas Al Busyra.

"Saat bertugas di Ethiopia, ini langsung menginspirasi saya untuk menuliskan semua hal yang menarik soal negara ini. Saya harus ceritakan semua hal menarik soal Ethiopia. Ini sudah jadi passion saya," sambungnya.

Diplomat yang sudah hobi menulis sejak bangku sekolah menengah ini menegaskan kalau menulis sudah jadi kebiasaan yang berubah jadi hobi favoritnya.

"Kalau saya tidak menuliskan ide yang keluar di otak saya, saya akan merasa bersalah kepada orang banyak karena tidak membagikan ide tadi. Inilah kenapa saya ingin berbagi pengalaman saya ke banyak orang. Semoga akan ada buki kedua dan ketiga dan seterusnya," harap sang Dubes.

Bukannya menjadi Dubes sudah sangat sibuk dan bekerja di negeri orang pasti melelahkan? Tidak bagi Al Busyra.

Baca juga : Tak Ingin Warganya Bebani Indonesia, Kedubes AS Minta Warga Paman Sam Segera Pulkam

Dubes yang pernah menjadi jurnalis lepas di harian Haluan ini mengaku senang menulis dan mencintai negara tempat dia ditugaskan sekarang ini.

"Saya suka Ethiopia. Di sini dan Indonesia tidak banyak berbeda. Orangnya ramah, relijius, asyik diajak bicara dan yang paling oke, udara di sini enak. Tidak seperti Jakarta atau Surabaya yang panas," kekeh Al Busyra.

Alhasil, banyak sepak terjangnya di Ethiopia yang berhasil menambah pondasi kekuatan hubungan bilaterak Indonesia-Ethiopia.

Semua detail pekerjaan dan capaian sejak hari pertama dia sampai di negara berpopulasi 112 juta orang ini tercatat di buku yang bersampul cokelat kemerahan itu.

Dari bab 1, Dubes Al Busyra sudah menceritakan awal tugasnya. Mulai dari awal menandatangani surat penugasan dari Presiden Jokowi hingga pertama mendarat di Ethiopia diceritakan di bab 1 dan dua bukunya. Bab-bab berikutnya pun mengalir cerita pengalaman dia bertemu para warga negara Indonesia yang bekerja di Ethiopia, pemuda Ethiopia hingga pebisnis dua negara.

Namun, sebagus apapun bukunya, tidak ada gunanya kalau minat membaca buruk. Dubes Busyra membagi tips bagi mereka yang hobi main sosial media hingga lupa waktu dan tidak ada waktu membaca buku fisik.

Baca juga : Jokowi Perintahkan Para Dubes Jadi Duta Investasi

"Saya juga main sosmed. Tapi saya mengalokasikan waktu agar tidak tenggelam dalam segala arus informasi yang ada di sosmed," ujar sang dubes.

Dia menceritakan di awal harinya, dia memulai hari melihat isi sosial media untuk memperbarui informasi di sekitarnya serta berkomunikasi dengan rekan dan teman via sosmed.
"Saya habiskan pagi hari selama 30 sampai satu jam untuk lihat-lihat sosmed. Setelah itu, saya akan beralih ke bacaan yang berbobot," ceritanya. Dia membaca koran, jurnal dan sejumlah buku yang berguna untuk menambah informasinya seputar tugasnya sebagai diplomat.

"Kalau kita tidak mengalokasikan waktu, ya tenggelam di dalam gelombang informasi di sosial media. Dan tidak semua informasinya bisa dipercaya," lanjutnya.

Pada sore hari, Dubes Al Busyra juga kembali memeriksa sosmednya untuk sebatas membalas pesan rekan-rekannya lewat portal sosial media."Sosial media itu tidak mengerikan selama kita tahu porsinya," tegasnya. [DAY]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.