Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Duta Besar untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof. Muliaman Hadad, PhD
Alhamdulillah, Nggak Ada WNI Yang Terjangkit Covid-19 Di Swiss
Rabu, 29 Juli 2020 23:41 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Swiss jadi salah satu negara yang juga terdampak pandemi Covid-19. Syukurnya, tak ada satu pun Warga Negara Indonesia (WNI) di sana, yang terjangkit virus yang belum ditemukan vaksinnya itu.
Dalam acara RMInsight, Swiss Aman dan Nyaman di Saat Krisis Kesehatan, Rabu siang (29/7), Duta Besar untuk Swiss dan Liechtenstein, Prof Muliaman Hadad, PhD menjelaskan, saat ini ada sekitar 3.000 WNI di Swiss. Namun, tidak ada yang terjangkit Covid-19. "Kita bersyukur sekaligus berdoa, semoga tidak ada WNI yang terinfeksi," ucapnya.
Baca juga : Kopi Indonesia Paling Dicari
Ada 3.000 WNI berada di Swiss berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang bekerja sebagai eksekutif di perusahaan-perusahaan Swiss, pengajar di berbagai kampus, hingga ibu rumah tangga.
"Bahkan ada diaspora yang berprofesi sebagai dokter, peneliti, epidemiolog, dan lain sebagainya," terang Muliaman.
Baca juga : Protokol Kesehatan Ketat, Tak Ada yang Terpapar Covid-19 di MRT
Di saat yang sama, dia berharap para diaspora ini bisa membantu perekonomian Indonesia dari jauh. Karena, lanjutnya, para diaspora dan WNI itu, punya peran yang relatif baik di Swiss.
Muliaman menambahkan, tak ada kesulitan berarti dalam perlindungan WNI di Swiss. Terutama di tengah pandemi seperti sekarang. Dia bilang, pihaknya berkomunikasi mudah dengan berbagai cara yang memungkinkan. "Sehingga komunikasi dengan WNI dan diaspora itu selalu bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.
Baca juga : Ajak Ahli Epidemiologi Bahas Covid-19 dengan WNI Via Online
Selain itu, lanjut Muliaman, KBRI juga berkomunikasi virtual secara rutin. Sehingga dalam kondisi apapun, komunikasi selalu berjalan baik. Komunikasi itu juga termasuk mengabarkan rencana apel pada 17 Agustus nanti. Yang juga akan dilakukan secara virtual.
Kata dia, jumlah peserta memang terbatas. "Tapi kita buka secara virtual. Agar masyarakat Indonesia di sini bisa mengikutinya. Semata-mata karena memang situasi yang ada saat ini," tuntas Muliaman. (PYB)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya