Dark/Light Mode

Duta Besar RI untuk Swiss Dan Liechtenstein Prof Muliaman D Hadad

Resmikan Swiss Indonesia Start-up Accelerator Program

Rabu, 20 Maret 2019 11:14 WIB
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman D Hadad (keenam kanan) berpose bersama peserta program pelatihan start-up. (Foto : Istimewa).
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman D Hadad (keenam kanan) berpose bersama peserta program pelatihan start-up. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Swiss Indonesia Start-up Accelerator Program adalah sebuah program yang diperuntukkan untuk para start-up di Indonesia. Diresmikan pada 15 Maret 2019, sebagai bagian program Asia Entrepreneurship Training Program (AETP) 2019 yang dibiayai Pemerintah Swiss.

Acara peresmian diselenggarakan secara paralel di Zurich dan di Jakarta, melalui saluran langsung teleconference. Acara tersebut bertempat di Zurich University of Applied Science (ZHAW) School of Management & Law dan di Asian Banking Finance and Informatics (ABFI) Institute Perbanas. Acara diisi oleh berbagai paparan expert, maupun wakil dari Pemerintah Indonesia dan diakhiri oleh start-up pitches.

Baca juga : Prof McMahon: Amerika Lihat Indonesia Seperti Bercermin

Dalam pembukaan program tersebut, Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman D Hadad dalam sambutannya menyampaikan, start-up sedang berkembang pesat di Indonesia. Kehadiran program ini dapat dimanfaatkan oleh start-up Indonesia untuk menjadi “investment-grade ventures”.

Selain itu, Indonesia merupakan pasar yang potensial dengan bonus demografi dan populasi lebih dari 250 juta. “Usaha Kecil dan Menengah atau Start-up, merupakan backbone ekonomi Indonesia. Program ini penting, untuk meningkatkan kapasitas UKM Indonesia dalam menghadapi kompetisi pasar global,” tutur Muliaman.

Baca juga : Gelar Gala Dinner Promosikan Indonesia Timur

AETP 2019 menjadi salah satu bagian dari kerja sama bilateral yang sudah baik antara Swiss dan Indonesia. “Swiss dan Indonesia telah memiliki kerja sama yang baik akhir-akhir ini. Terutama dalam bidang perdagangan, setelah pendatanganan RI-EFTA (European Free Trade Association), yang dapat dimanfaatkan oleh kedua belah pihak”, jelasnya lagi.

Dekan Zurich University of Applied Science, Prof. Dr. Reto Steiner, menyampaikan apresiasi atas pembukaan AETP 2019 yang diharapkan dapat meningkatkan profil para start-up Swiss maupun Indonesia yang tergabung dalam program dimaksud.

Baca juga : Di Depan PM Lee, Prabowo Janji Jadikan Indonesia Sebagai Negara Pengekspor

Program ini berlangsung selama enam bulan. Di mana para start-up akan mendapatkan di antaranya pelatihan dan team coaching untuk memperoleh akses kepada matching investors dan incubators baik di Swiss maupun Indonesia. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.