Dark/Light Mode

Protokol Kesehatan Ketat, Tak Ada yang Terpapar Covid-19 di MRT

Kamis, 2 Juli 2020 13:33 WIB
Kereta MRT (Foto: Istimewa)
Kereta MRT (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - MRT Jakarta menerapkan dengan ketat protokol kesehatan di dalam gerbong kereta. Setiap penumpang diwajibkan menggunakan masker dan berjarak satu dengan lain. Kondisi ini berdampak pada terbatasnya jumlah dalam setiap perjalanan.

Kemarin pagi, setiap gerbong di kereta MRT Jakarta tampak sepi dan sunyi. Kursi sengaja dibuat terisi setengah untuk memberikan jarak antarpenumpang. Penumpang pun diimbau untuk tidak mengobrol atau menelepon selama perjalanan. Selain kursi yang ditempeli stiker silang merah sebagai petunjuk dilarang diduduki, di lantai kereta juga diberikan stiker telapak sebagai panduan untuk berdiri. Jarak antarstiker juga teratur agar memenuhi jarak aman.

Baca juga : Protokol Kesehatan Untuk Artis Sebagus Mungkin

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, layanan MRT Jakarta menerapkan protokol kesehatan yang baik dan tegas. Hal ini untuk menjaga MRT tidak menjadi tempat penularan Covid 19.

"Kami konsisten dan disiplin bahwa semua penumpang dan petugas mematuhi protokol yang telah ditetapkan. Sampai vaksin ditemukan. Selama belum ada vaksin, protokol itu bakal terus diterapkan," kata William dalam Forum Jurnalis MRT, Kamis (2/7).

Baca juga : Cegah Covid, Protokol Kesehatan Harus Terus Digencarkan di Pasar Tradisional

William meyakini, transportasi publik merupakan sarana yang aman untuk bepergian. Sebab, dari beberapa negera yang transportasi publik menjadi andalan tingkat keterpaparannya sangat rendah. Tentunya ini karena transportasi publik itu menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

"Sampai saat ini, di MRT tidak ada yang terpapar. Ini karena penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seperti, wajib menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh. Saya pastikan calon penumpang dan petugas yang suhunya diatas 37,3 derajat celcius tidak diperbolehkan masuk," terangnya.

Baca juga : AP I Pastikan Wisatawan Aman Bepergian Dengan Pesawat

Bahkan, sambung William, di dalam gerbong pun diatur sangat ketat protokol menjaga jarak. "Bisa dilihat cara berdiri di dalam gerbong pun diatur dengan memastikan jarak aman. Ini makanya, kapasitas angkut MRT yang sebelumnya 200 an lebih menjadi maksimal 67 penumpang pergerbong," ungkapnya.

PT MRT Jakarta juga dalam waktu dekat akan menginisiasi untuk kolaborasi antar operator di Jakarta agar untuk memastikan transportasi publik sebagai sarana yang aman. "Kita ingin memberitahukan warga bahwa gunakanlah transportasi publik. Karena ini sarana yang aman," tegasnya. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.