Dark/Light Mode

Dunia Berlomba Melawan Corona

Oktober, Rusia Produksi Massal Vaksin

Sabtu, 1 Agustus 2020 19:16 WIB
Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko (Foto: zdravo-expo.ru)
Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko (Foto: zdravo-expo.ru)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko mengabarkan negaranya siap memproduksi secara masal vaksin anti virus Corona pada Oktober.

Diberitakan Reuters, Sabtu (1/8), Gamaleya Institute berhasil melakukan uji coba klinis dan tengah mengurus izin serta mendaftarkannya, agar bisa diproduksi dan digunakan secara luas. Kelompok yang pertama kali akan menerima vaksin, menurutnya, adalah dokter dan guru. "Kami berencana melakukan vaksin besar-besaran pada Oktober," ujar Murashko.

Sumber Reuters mengatakan, vaksin Covid-19 pertama buatan Rusia ini diprediksi bakal mendapatkan izin peredaran lokal pada Agustus.

Baca juga : Gelombang Kedua Wabah Corona Diprediksi Hantam Inggris 2 Pekan Lagi

Gamaleya Institute dikabarkan menggunakan teknologi dan rujukan medis terkini untuk menciptakan vaksin ini. Program vaksin Rusia menggunakan teknologi vaksin yang ada untuk mengubah virus Corona.

Ini didasarkan pada versi virus flu biasa, yang disebut adenovirus, yang direkayasa secara genetis untuk menghasilkan protein permukaan atau protein lonjakan dari virus Corona baru. Protein lonjakan ini menstimulasi respons imun yang seharusnya melindungi terhadap virus Corona.

Ian Jones, seorang profesor virologi di University of Reading di Inggris mengatakan, fakta bahwa vaksin Rusia didasarkan pada teknologi yang dipahami dengan baik berarti kemungkinan tidak akan menimbulkan bahaya. "Karena semua pekerjaan yang dilakukan pada vektor (adenovirus), saya pikir itu mungkin aman," katanya.

Baca juga : Ketahanan Nasional Harus Dituntaskan dengan Vaksin

Dalam sebuah wawancara dengan The National, Kepala Eksekutif Dana Investasi Langsung Rusia, Kirill Dmitriev mengatakan, dia berharap vaksin itu menjadi yang pertama dari lebih dari 100 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia yang akan disetujui. "Ini seperti melihat kesuksesan Rusia pertama kali berhasil meluncurkan Sputnik 1 pada 1957," ujarnya.

Kecepatan Rusia menciptakan vaksin ini membuat sejumlah media mempertanyakan apakah Rusia mengenyampingkan keamanan dan ilmu pengetahuan demi ego sebuah negara. Sabtu ini (1/8), Rusia mencatatkan 95 kasus kematian akibat Covid-19. Ini menambah jumlah total korban meninggal menjadi 14.058. Total kasus positif di Rusia pun tercatat menjadi 845.443 setelah ada penambahan kasus baru sebesar 5.462.

Sejauh ini ada lebih dari 100 calon vaksin Corona. Empat di antaranya ada di fase ketiga dimana akan diujicobakan kepada manusia. Tiga di antaranya dikembangkan China dan satu dari Inggris. (Reuters/The National//DAY)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.