Dark/Light Mode

2.750 Kg Amonium Nitrat Diduga Jadi Biang Kerok

Ledakan Lebanon Tewaskan 78 Orang dan 4.000 Luka-luka

Rabu, 5 Agustus 2020 09:01 WIB
2.750 Kg Amonium Nitrat Diduga Jadi Biang Kerok Ledakan Lebanon Tewaskan 78 Orang dan 4.000 Luka-luka

 Sebelumnya 
"Apa yang kita saksikan ini adalah sebuah bencana besar. Korban di mana-mana," kata Kepala Palang Merah Lebanon George Kettani, seperti dikutip Reuters, Rabu (5/8).

Tak lama setelah ledakan yang terjadi pada pukul 6 petang waktu setempat, api masih berkobar di distrik pelabuhan. Memancarkan cahaya oranye di langit malam, saat helikopter melayang dan sirene ambulan terdengar di seluruh Ibu Kota. 

Baca juga : Longsor Di Polman Sulbar Tewaskan Tiga Orang Warga

Ambulans dari utara dan selatan negara itu, termasuk lembah Bekaa di timur tampak sangat sibuk menolong korban.

Sumber yang tak mau diungkap identitasnya menyebut, para korban terpaksa ditangani di luar Beirut, karena rumah sakit setempat dipenuhi  korban luka-luka.

Baca juga : Pertamina Siap Bangun Yayasan Sentral Kampung Inggris di Lawe-lawe

Seorang petugas medis mengatakan,  200 hingga 300 orang telah dirawat di satu unit gawat darurat. “Saya belum pernah melihat ini. Mengerikan sekali, ”kata petugas medis, yang mengaku bernama Rouba.

Ledakan besar itu menghidupkan kembali ingatan akan perang saudara 1975-1990. Dalam periode itu, warga Lebanon diliputi insiden penembakan yang tiada henti, pemboman mobil dan serangan udara Israel.

Baca juga : BNI Mudahkan Layanan Perbankan PMI di Hong Kong

"Ledakan itu membuat saya terpaksa menjauh beberapa meter. Saya linglung. Semua orang berlumuran darah. Mengingatkan saya ke ledakan di Kedutaan AS pada tahun 1983," kata Huda Baroudi, seorang desainer Beirut. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.