Dark/Light Mode

Korban Jiwa Kini 135 Orang, 5.000 Luka-luka

Buntut Ledakan Lebanon, Pejabat Pelabuhan Beirut Jadi Tahanan Rumah

Kamis, 6 Agustus 2020 00:24 WIB
Korban Jiwa Kini 135 Orang, 5.000 Luka-luka Buntut Ledakan Lebanon, Pejabat Pelabuhan Beirut Jadi Tahanan Rumah

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Lebanon menetapkan seluruh pejabat pelabuhan Beirut yang mengawasi penyimpanan amonium nitrat sejak tahun 2014, menjadi tahanan rumah pasca ledakan dahsyat di wilayah tersebut,  Rabu (5/8).

Berdasarkan laporan terkini Kementerian Kesehatan Lebanon, seperti diwartakan Al Arabiya, Rabu (5/8), jumlah korban jiwa dalam ledakan Beirut telah mencapai angka 135 nyawa. Sementara korban luka-luka, ada 5.000 orang.

Baca juga : Kementan Ajak Masyarakat Bantu Kendalikan Kematian Babi di Bali dan NTT

Tak jelas berapa orang pejabat yang akan menjadi tahanan rumah, dan apa level senioritasnya. Yang pasti, pemerintah Lebanon akan menerjunkan tentara untuk memantau langsung para tahanan rumah tersebut. Sampai ditemukan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

Atas peristiwa tragis ini, pemerintah Lebanon mengumumkan status keadaan darurat selama dua pekan.

Baca juga : Kesandung 2 Kasus Pengadaan, Pejabat Kemenag Jadi Tersangka

Presiden Lebanon Michael Aoun mengatakan, ledakan dahsyat itu dipicu oleh timbunan 2.750 ton amonium nitrat - yang lazim digunakan sebagai bahan baku pupuk dan peledak - yang tersimpan di gudang selama 6 tahun tanpa adanya standar keamanan.

"Pemerintah bertekad untuk menyelidiki dan mengekspos apa yang terjadi sesegera mungkin. Kami akan meminta pertanggungjawaban dan akuntabilitas pihak-pihak yang telah lalai," ujar Aoun.

Baca juga : Sri Lanka: Ledakan Aksi Balasan Penembakan Masjid Selandia Baru

Sumber resmi lainnya mengungkap, insiden itu berawal dari kelalaian pihak-pihak terkait. Tak ada yang dilakukan oleh komite dan hakim yang terlibat dalam masalah ini, untuk memerintahkan pemindahan material berbahaya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.