Dark/Light Mode

Tak Ada Kapok-kapoknya

Charlie Hebdo Hina Miliaran Umat Islam

Senin, 7 September 2020 08:41 WIB
Tak Ada Kapok-kapoknya Charlie Hebdo Hina Miliaran Umat Islam

 Sebelumnya 
Menurut institusi yang dianggap sebagai lembaga keagamaan terpenting bagi umat islam secara global itu, penggambaran nabi Muhammad adalah sebuah bentuk penistaan. selain Mesir, iran juga memberikan kecaman. Iran menyebutnya sebagai tindakan provokasi media.

Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan, penerbitan ulang kartun merupakan penghinaan terhadap lebih dari 1 miliar umat islam seluruh dunia. “Setiap penghinaan atau pelecehan terhadap nabi umat islam atau nabi lainnya (Yahudi dan Kristen yang juga diakui umat Islam) benar-benar tidak bisa diterima.

” Kemlu Iran menyerukan agar kebebasan berekspresi diguna kan secara cara dan konstruktif untuk menempa pemahaman yang lebih baik antaragama. Protes keras juga disampaikan warga Pakistan. Partai islam garis keras, Tehreekela Ibak Pakistan (TlP) melakukan aksi unjuk rasa di Karachi.

Baca juga : Charlie Hebdo Gila Lagi, Marcon Kok Gak Berkutik

Aksi serupa juga berlangsung di kota lainnya seperti Rawalpindi, Peshawar, Lahore dan Dera Ismail Khan. Demo besar itu melumpuhkan lalu lintas kota Karachi, pusat keuangan dan bisnis Pakistan. Demonstran membawa poster yang bertuliskan kecaman ter hadap pembuatan ulang kartun nabi Muhammad oleh Charlie hebdo.

Demonstran juga meneriakkan “Matilah Prancis”. “Pemenggalan adalah hukuman bagi para penghujat,” demikian tulisan di salah satu poster.

Tak sedikit demonstran yang menyerukan agar pembuat kartun nabi Muhammad, yang dinilai sebagai bentuk penistaan agama, dihukum mati. “Pencetakan ulang kartun (nabi Muhammad) sama dengan terorisme besar, mereka mengu langi tindakan penistaan seperti itu terhadap nabi Muhammad setiap beberapa tahun. ini harus dihentikan,” kata Ruzni Hussani, pemipin TlP di Karachi dikutip dari Reuters, kemarin.

Baca juga : Demokrat Tepuk Dada

Pemerintah Pakistan juga mengutuk pencetakan ulang kartun tersebut. Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi mengatakan Pakistan percaya pada kebebasan berek spresi tetapi kebebasan semacam itu tidak berarti izin menying gung sentimen agama. “Kami tidak akan pernah teng kurap. Kami tidak akan pernah menyerah,” tulis editor Charlie Hebdo, Riss Sourisseau.

MPR Ikut Kecam

Wakil Ketua MPR Ri Hidayat Nur Wahid (HNW) juga mengecam. “Belum tuntas kasus penistaan, pembakaran dan perobekan Al Quran di Swedia, Norwegia dan Denmark, majalah Charlie Hebdo justru menambah intoleran dan laku radikal yang melukai umat Islam dengan kerja provokatif nya yang kental dengan nuansa islamofobia,” ujar HNW dalam keterangannya, Sabtu (5/9).

Baca juga : Makan Umpan Ikan, Minum Air Laut

HNW menilai, provokasi ini telah jauh keluar konteks kasus tersebut. apalagi 15 tahun Jyllands-Posten di Denmark juga menerbitkan kartun nabi Muhammad. Hal ini menurutnya, membuktikan tendensi intoleran dan kebencian terhadap seluruh umat islam, tendensi islamofobik yang jauh dari konteks pelaksanaan HAM dan penegakan hukum sebagaimana yang mereka klaim.

HNW juga mengkritik pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada selasa (1/9) yang menyebut penerbitan kartun tersebut sebagai kebebasan pers. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.