Dark/Light Mode

Diperkirakan Menahan 1 Juta Muslim Uighur

China Diam-diam Terus Bangun Kamp Tahanan

Jumat, 25 September 2020 06:36 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Negeri Tirau Bambu diamdiam terus membangun kamp penahanan. Jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 380 kamp.

Jumlah itu lebih banyak dari yang diperkirakan selama ini. Informasi itu disampaikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Institut Kebijakan Strategis Australia (The Australian Strategic Policy Institute).

“Jumlah kamp itu 40 persen lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Kamp-kamp itu telah menahan lebih dari satu juta warga Muslim Uighur. Serta banyak penduduk Muslim berbahasa Turki lainnya,” demikian laporan The Australian Strategic Policy Institute.

Baca juga : Ini Saran Mourinho Jika Alli Ingin Terus Main di Spurs

Laporan itu disusun berdasarkan citra satelit, saksi mata, laporan media dan dokumen resmi tender konstruksi. Lembaga itu melaporkan, setidaknya ada pekerjaan konstruksi baru di 61 kamp penahanan.

Proyek itu ada yang berupa bangunan baru dan hanya perluasan kamp. Semuanya dibangun medio Juli 2019 dan Juli 2020. Selain itu, saat ini ada empat belas fasilitas lainnya lagi sedang dibangun.

Dan sekitar 70 persen telah dilepas pagar atau dinding pembatasnya. Sebelumnya, China membantah kabar terkait kamp penahanan itu.

Baca juga : Tapanuli Utara Bangun Lumbung Pangan

Bantahan itu disampaikan melalui peluncuran buku putih yang isinya membela kebijakannya di Xinjiang. China menyampaikan dalam kamp itu memberikan program pelatihan, skema kerja, dan pendidikan yang lebih baik.

Dalam laporan itu juga disebutkan, Xinjiang telah melaksanakan proyek ketenagakerjaan dengan penuh semangat.

“Meningkatkan pelatihan kejuruan, memperluas jaringan, dan kapasitas pekerjaan,” bunyi pernyataan dalam laporan resmi itu, dikutip AFP. Hasil dari pelatihan, China mengklaim telah meningkatkan kualitas tenaga kerja.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.