Dark/Light Mode

Selama Debat Capres AS

Trump Ogah Mengutuk Gerakan Rasis Supremasi Kulit Putih

Rabu, 30 September 2020 13:38 WIB
Salah satu kelompok pendukung Trump, Proud Boys bersiaga dengan senjata.  [Foto: Adam Gray/SWNS for DailyMail.com]
Salah satu kelompok pendukung Trump, Proud Boys bersiaga dengan senjata. [Foto: Adam Gray/SWNS for DailyMail.com]

 Sebelumnya 
Proud Boys, mundur! Tapi tetaplah bersiap! Tapi saya kasih tahu Anda, seseorang harus melakukan sesuatu tentang Antifa dan kiri. Karena ini bukan [masalah] sayap kanan…. Ini adalah masalah sayap kiri,” lanjut Trump.

Sepanjang terjadinya gelombang protes anti-rasisme, juga muncul kelompok Antifa. Meski hanya ada sedikit bukti, Trump dan Partai Republik menegaskan, Antifa yang harus disalahkan atas maraknya demonstrasi berujung kekerasan berbulan-bulan di AS.

Baca juga : Trump Vs Biden Saling Maki dan Interupsi

Dikutip dari media Amerika, New York Times, Antifa adalah singkatan dari anti-fasis. Misi mereka adalah membela kelompok minoritas yang tertindas dan menentang rasialisme. BBC mencatat, kelompok ini punya sejarah di Eropa dalam melawan fasisme pada 1920 dan 1930-an.

Kelompok Antifa di Amerika Serikat menjadi perbincangan setelah diancam dimasukkan ke daftar teroris oleh Trump. Mereka dituding sebagai bagian kekacauan pada aksi protes menentang pembunuhan warga kulit hitam oleh polisi.

Baca juga : Sambangi Sumbar, Menko Polhukam Gelar Konsultasi Publik

Rencana Trump itu banyak menimbulkan tanda tanya dan keraguan. Pasalnya, Antifa sejatinya bukanlah organisasi terstruktur, melainkan aksi massa yang muncul tanpa pemimpin dan hierarki organisasi. Selain itu, pengamat mengatakan label teroris hanya dialamatkan untuk kelompok milisi di luar negeri, bukan dalam negeri.

Sebelumnya, Trump melontarkan pernyataan bahwa ada orang baik “di kedua belah pihak", setelah unjuk rasa supremasi kulit putih di Charlottesville, Virginia, hingga menewaskan seorang peserta demo tandingan. Dia kemudian mengklarifikasi bahwa dia tidak berbicara tentang neo-Nazi dan nasionalis kulit putih, karena mereka menurutnya memang harus dikutuk sepenuhnya. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.