Dark/Light Mode

Khawatir Jadi Basis Militan Islam

Rusia Minta Perang Di Nagorno-Karabakh Diakhiri

Rabu, 7 Oktober 2020 16:13 WIB
Khawatir Jadi Basis Militan Islam Rusia Minta Perang Di Nagorno-Karabakh Diakhiri

 Sebelumnya 
Dalam kontak senjata terbaru, Armenia mengklaim Azerbaijan melancarkan serangan tank dan artileri di bagian selatan, yang memisahkan pasukan etnis Armenia dan Azerbaijan. Otoritas NK menyebut, empat bom klaster meledak di Stepanakert, pusat pemerintahan utama di NK.

Sedangkan Azerbaijan mengklaim, pertempuran telah meluas ke kota-kota di wilayahnya yang berada di luar zona konflik. Itu membuat pertempuran semakin dekat ke wilayah di mana jaringan pipa membawa gas dan minyak Azerbaijan ke Eropa.

Baca juga : Khawatir Jadi Klaster Baru, Ganjar Minta KPU-Bawaslu Pertimbangkan Usulan Tunda Pilkada

Dua pihak mengklaim, pasukan menyerang wilayah sipil. Meski keduanya juga membantah menargetkan warga sipil. Sejauh ini, NK mengatakan 244 prajuritnya dan 19 warga sipil tewas sejak 27 September.

Sementara Azerbaijan mengatakan, 27 warga sipil Azerbaijan tewas dalam pertempuran terbaru. Di saat yang sama, mereka belum mengungkapkan informasi tentang korban dari pihak militer.

Baca juga : Pulang Dari Rusia, Jenderal Prabowo Sudah Di-Swab Lho

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia, RIA, pemimpin Suriah Bashar al-Assad menuding, Presiden Turki Tayyip Erdogan adalah penyebab utama konflik baru-baru di NK.

Tuduhan ini senada dengam yang pernah dilontarkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bahwa Turki mengirim militan Suriah untuk ikut berperang di NK.

Baca juga : Garuda Pastikan, Seluruh Penumpang Sudah Dievakuasi

Namun Assad tidak memberikan bukti tuduhannya terhadap Turki. Namun sebelumnya, Turki juga mendukung pemberontak Suriah yang mencoba menggulingkannya dalam perang saudara di Suriah.

Belum ada respon resmi Turki atas tudingan ini. Namun, sebelumnya Turki menggambarkan tuduhan serupa sebagai bagian dari upaya Armenia untuk menciptakan propaganda buruk tentang Turki. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.