Dark/Light Mode

Nolak Debat Virtual, Takut Mik Dimatikan

Trump Tak Mau ‘Di-Puan-kan’

Sabtu, 10 Oktober 2020 07:20 WIB
Debat pertama antara Capres AS Donald Trump dengan Joe Biden. (Foto: AFP)
Debat pertama antara Capres AS Donald Trump dengan Joe Biden. (Foto: AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagaimana format debat Calon Presiden Amerika Serikat (AS) pu­taran kedua masih tarik ulur. Tawaran Komisi Debat Kepresidenan AS agar debat dilakukan secara virtual, di­tolak Capres incumbent, Donald Trump

Alasannya, Trump takut mikrofon dimatikan saat lagi asyik debat.

Mungkin Trump tak mau dongkol seperti anggota DPR dari Demokrat Irwan Fecho yang sedang asik ngomong di rapat Paripurna DPR, Senin (5/10), tapi miknya dimatikan oleh Ketua DPR Puan Maharani.

Daripada “di-­Puan­-kan”, Trump maunya tetap debat tatap muka dengan Joe Biden.

Komisi Debat Kepresidenan AS mengagendakan debat capres kedua antara Trump dan Joe Biden pada 15 Oktober mendatang. Awalnya, debat kedua ini digelar di town hall, Miami. Para capres menjawab langsung pertanyaan dari calon pemilih yang hadir.

Baca juga : Kak Seto Minta Orang Tua Tak Bersikap Seperti Komandan

Namun, status Trump yang telah dinyatakan positif Corona membuat Komisi Debat mengubah format acara. Demi mencegah terjadinya pe­nularan Corona, format debat capres kedua akan digelar secara virtual.

Perubahan format debat ini ditolak oleh Trump. Capres dari Partai Re­publik ini ogah kalau debat tidak saling berhadap­hadapan. Menurutnya, debat itu adu argumen secara langsung, sa­ling berhadapan.

“Saya tidak akan membuang waktu untuk debat virtual. Itu bukan debat namanya,” sindir Trump, seperti di­ lansir Fox Business, Kamis (8/10).

Presiden AS ini menilai, debat vir­tual tidak akan berlangsung seru. Me­nurutnya, bisa saja saat asyik debat, tiba-­tiba mik dimatikan oleh mode­rator.

“Duduk di belakang kursi untuk berdebat? Dan kemudian, mereka bisa memutus koneksiku kapan saja mereka mau,” tegas politisi berusia 74 tahun ini.

Baca juga : 2/3 Rakyat Amerika Tak Percaya Kebijakan Trump Soal Covid-19

Sementara itu, capres Demokrat, Joe Biden mengaku tak ambil pusing dengat format debat apa pun. Biden menegaskan, akan mengikuti semua aturan main yang direkomendasikan Komisi Debat.

“Kita tidak akan pernah tahu apa yang Presiden (Trump) lakukan. Pi­kiran dia kan selalu berubah­ubah tiap detiknya,” cetus Biden.

Namun, Biden juga ogah debat lang­sung, bila Trump masih dinyatakan positif Corona. Biden meminta pada komisi penyelenggara untuk menunda pelaksanaan debat. Setidaknya sampai Trump dinyatakan sembuh dari Covid-19.

“Kalau dia masih mengidap Covid­-19, kita jangan melakukan debat,” pinta Biden.

Menjawab kekhawatiran Biden, Dokter Kepresidenan AS, Sean Con­ley menerangkan, kondisi Trump stabil. Presiden AS ke­-45 itu akan menjalani tes Covid-­19, Jumat (09/10) dan berharap bisa berkampanye selama akhir pekan. Kata Conley, perkembangan Trump sangat baik.

Baca juga : Komisaris Pertamina Patra Niaga Dipastikan Tidak Rangkap Jabatan

“Sabtu akan menjadi hari ke­-10 sejak diagnosis Kamis lalu. Berdasarkan proyeksi diagnostik lanjutan yang telah dilakukan tim, saya sepenuhnya mengantisipasi kembalinya Presiden dalam pertemuan publik secara aman pada waktu itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Manajer Tim Kam­panye Trump, Bill Stepien menuding Komisi Penyelenggara Debat Pilpres membela Biden. Atas kekecewaan itu, dia mengatakan, Trump akan menggelar kampanye di tanggal berlangsungnya debat secara virtual.

Tim kampanye Biden kemudian mengusulkan debat dengan metode pertemuan di tengah kota alias town hall di Miami. Waktunya, diadakan 22 Oktober. Informasi yang beredar, kedua kubu sempat bersepakat, setidaknya pada tanggal tersebut. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.