Dark/Light Mode

Cetak Rekor Pemungutan Suara

Selangkah Lagi, Biden Ke Gedung Putih

Kamis, 5 November 2020 07:54 WIB
Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden (kanan) bersama Cawapresnya, Kamala Harris. (Foto: Instagram)
Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden (kanan) bersama Cawapresnya, Kamala Harris. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden berhasil mempertipis kans petahana Donald Trump, untuk memenangkan Pilpres 2020, setelah berjaya di medan pertempuran penting Michigan dan Wisconsin.

Asal tahu saja, empat tahun lalu, negara bagian penting dari "tembok biru" itu lepas dari cengkeraman Partai Demokrat.

Seharian kemarin, baik Biden ataupun Trump, tak ada yang mampu mendulang suara elektoral hingga 270, sebagai syarat untuk melenggang ke Gedung Putih.

Baca juga : Joe Biden Menang Di Dixville Notch, Trump Juara Di Missfield

Namun, keberhasilan Biden di negara bagian Great Lakes, membuatnya sukses mengantongi 264 suara elektoral. Tinggalkan memenangkan pertempuran di satu negara bagian lagi, Biden pun sukses melewati ambang batas dan menjadi presiden terpilih.

Biden hanya butuh 6 suara lagi, untuk merebut kursi kepresidenan. Kemenangan di negara bagian mana pun (kecuali Alaska), namun termasuk Nevada dengan 6 suara, akan cukup menjadi modal bagi Biden untuk mengakhiri masa jabatan Trump di Gedung Putih.

Bersama Cawapres Kamala Harris, dalam konferensi pers pada Rabu (4/11) sore, Biden yang meraup suara paling banyak dalam sejarah - dengan lebih dari 71 juta suara  (50,4 persen) mengaku optimis bisa memenangkan kursi kepresidenan. Meski begitu, ia tak mau buru-buru mendeklarasikan kemenangan.

Baca juga : Guru Besar IPB: Kebijakan Impor Buah Pemerintah Pertimbangkan Kepentingan Petani

Jumlah suara yang dikantongi Biden di Pilpres 2020, jauh di atas rekor Barack Obama pada tahun 2008, yang hanya mampu meraup 69,5 juta suara.

"Saya akan memerintah sebagai Presiden AS. Tak ada lagi negara bagian merah dan biru, saat kami menang. Yang ada, hanyalah AS yang utuh," kata Biden seperti dilansir The Associated Press (AP).

Sikap Biden sangat kontras dengan Trump, yang gegabah mengumumkan kemenangannya pada Rabu (4/11). Padahal, jutaan suara masih belum selesai dihitung. 

Baca juga : Polri Periksa 8 Tersangka Kasus Kebakaran Kejagung Besok

Trump bahkan meminta proses penghitungan suara itu distop, karena menurutnya penuh tipu muslihat. Ia bahkan berencana maju ke Mahkamah Agung untuk mengajukan tuntutan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.