Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Di masa pandemi ini, lanjutnya, Jepang punya jurus khusus untuk menangkal Corona. Yaitu menghindari 3C: closed spaces (ruang tertutup), crowded places (tempat ramai), dan close-contact (kontak dekat).
Langkah-langkah ini, terang Adam, juga sesuai dengan hasil-hasil penelitian yang dilakukan para ahli di Jepang. Sehingga, saat pandemi terjadi, mereka tinggal menjalankan dan menambahkan dengan protokol lain. Seperti dengan menambahkan hand sanitizer dan disinfektan.
Baca juga : Ayo Kita Jadi Masyarakat Tangguh Bencana
“Ada juga imbauan untuk rajin-rajin semprot gagang pintu,” imbuhnya. Yang agak sulit, kata dia, menjaga jarak. Terutama di kalangan anak muda. Ketika musim Sakura tiba, banyak anak muda berkumpul.
Apalagi, di awal-awal pandemi, dikira virus yang bermula dari Wuhan, China, itu hanya menyerang orang tua. “Pas kurvanya (penularan) naik, baru anak mudanya nurut,” ujarnya.
Baca juga : Cegah Klaster Keluarga, Ikuti Protokol Kesehatan dengan Maksimal
Untuk pembatasan, Jepang menerapkan kebijakan yang mirip dengan Indonesia. Mereka tidak melakukan lockdown, tapi menganjurkan masyarakat tidak keluar rumah. Bahkan, kantor-kantor ditutup.
“Pemerintah kasih tunjangan untuk tidak keluar rumah. Untuk biaya hidup 1 sampai 2 bulan. Bahkan untuk orang asing,” terangnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya